Liga 1 2022

Taisei Teriak Fortes Banting Botol Air, Ritual Unik PSIS Usai Tanding, Lawan Barito Putera Ditunda

pemain dan tim pelatih PSIS Semarang teriak-teriak, termasuk Taisei Marukawa, bahkan Carlos Fortes sampai membanting botol air mineral ke lantai

Editor: Dwi Sudarlan
Instagram Taisei Marukawa
Carlos Fortes dan Taisei Marukawa, duet bomber PSIS Semarang yang saat melakoni putara kedua Liga 1 2022. 

TRIBUNKALTENG.COM - Seluruh pemain dan tim pelatih PSIS Semarang teriak-teriak, termasuk Taisei Marukawa, bahkan Carlos Fortes sampai membanting botol air mineral ke lantai. Sementara laga melawan Barito Putera ditunda.

Aksi itu terjadi di kamar ganti Stadion Jatidiri Semarang usai PSIS Semarang menundukkan Arema FC 1-0 dalam laga Liga 1 2022, Sabtu (21/1/2023) kemarin.

Tak hanya di kandang, saat mengalahkan RANS Nusantara di Stadion Pakansari Bogor, para pemain juga melakukan aksi serupa, teriak-teriak sepuasnya.

Namun, aksi di Stadion Jatidiri lebih pecah, tidak sekadar teriak-teriak, tim Mahesa Jenar juga loncat-loncat, lempar-lempar air kemasan bahkan saling menyiram temannya.

Baca juga: Rekap Hasil Transfer Pemain Asing Baru PSIS Semarang dan PSS Sleman di Liga 1, Persik Melepas

Baca juga: Pemain Asing PSIS Semarang di Liga 1: Vitinho, Carlos Fortes, Taisei Marukawa, Ryo Fujii

Baca juga: Bukan ke RANS, Usai Dicopot PSIS, Bek Ini Pilih ke Hongkong, Mahesa Jenar Incar Pelatih Jerman

Dua pemain andalan PSIS Semarang, Taisei Marukawa dan Carlos Fortes pun ikut melakukan aksi itu.

Bila Taisei Marukawa berteriak-teriak sambil mengepalkan kedua tangan, Carlos Fortes terlihat lebih emosional.

Dia bahkan sampai membanting botol berisi air kemasan ke lantai sambil teriak kencang.

Terlihat juga caretaker Pelatih PSIS Semarang, Muhammad Ridwan larut dalam suasana emosional itu.

Apa yang terjadi?

Ternyata itu adalah ritual unik yang dilakukan pasukan Mahesa Jenar seusai bertanding.

Aksi ini bahkan atas permintaan dan dipimpin langsung oleh Muhammad Ridwan.

Tujuannya, untuk melepaskan segala ketegangan, kejengkelan sekaligus kegembiraan selepas bertanding.

Diawali mengangkat kedua tangan ke atas lalu, seluruh pemain dan tim pelatih mengayunkan tangan ke bawah, membungkuk lalu berteriak sekencang-kencangnya.

Tak hanya teriak-teriak, ritual unik dilanjutkan dengan aksi lain, seperti teriak-teriak, saling serang menggunakan air kemasan, meloncat-loncat bahkan ada yang melemparkan kursi lipat.

Lucunya, seperti terlihat dari chanel YouTube PSIS Official, ada beberapa pemain yang bergantungan di lemari untuk menghindari "serangan" temannya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved