Digaji Rp 3,3 Triliun, Ronaldo Malah Salah Omong Saat Perkenalan di Al Nassr: Saya Belum Habis

TRIBUNKALTENG.COM - Megabintang Cristiano Ronaldo resmi menjadi pemain klub Arab Saudi, Al Nassr dengan gaji Rp 3,3 triliun per tahun, namun dia salah omong saat dikenalkan.

Ya, insiden salah omong terjadi saat Cristiano Ronaldo menjalani konferensi pers perkenalan sebagai pemain baru tim Liga Arab Saudi, Al Nassr, Selasa (3/1/2023) malam tadi.

Cristiano Ronaldo yang dilepas Manchester United pada Desember 2022 lalu, bukannya menyebut Arab Saudi melainkan Afrika Selatan saat memperkenalkan diri sebagai pemain baru Al Nassr.

Pemain asal Portugal itu dikontrak Al Nassr selama 2,5 tahun dengan bayaran sebesar 200 juta euro atau sekitar Rp 3,33 triliun per tahun.

Baca juga: Hasil Bola Tadi Malam Liga Inggris Tanpa Ronaldo, Man United Menang Besar Arsenal Seri, Cek Klasemen

Baca juga: Live SCTV! Jadwal PSG di Liga Champion, Misi Messi Imbas Ronaldo tak di Eropa, Target 3 Gelar

Baca juga: Jadwal Perdana Cristiano Ronaldo vs Messi, PSG vs Al-Nassr Al-Hilal, Laga Friendly di Arab Saudi

Dengan bayaran itu, maka Cristiano Ronaldo menjadi pemain sepakbola dengan gaji termahal di dunia.

Al Nassr juga mengontrak Cristiano Ronaldo sebagai duta khusus untuk membantu pencalonan Arab Saudi bersama Mesir dan Yunani sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030. 

Dalam acara perkenalan di Mrsool Park Riyadh, Arab Saudi ini, hadir sekira 30 ribu orang.

Sayang, entah lupa atau terlalu bersemangat saat menjawab pertanyaan, Cristiano Ronaldo menyebut “Saudi Arabia” sebagai “South Africa” atau Afrika Selatan. 

“Untuk saya, pindah ke Afrika Selatan bukan akhir karier saya,” kata Cristiano Ronaldo saat menjawab pertanyaan soal keputusannya bergabung ke Al Nassr. 

Dilansir Bolasport.com, Cristiano Ronaldo membahas soal pandangan miring tentang pilihannya melanjutkan karier di luar Eropa. 

“Banyak yang beropini, tetapi mereka tidak tahu soal sepak bola. Sepak bola sejak 10-15 tahun lalu sudah berubah,” kata Ronaldo. 

“Semua tim lebih siap, seperti yang kita lihat di Piala Dunia. Kita bisa melihat Korea Selatan, tim-tim benua Afrika, dan Kosta Rika. Mereka melakukan pekerjaan bagus.” 

“Memenangi pertandingan sekarang tidak mudah karena tim-tim lain sudah siap. Sepak bola sudah berkembang dengan berbeda.” 

“Pindah ke Afrika Selatan bukanlah akhir mimpi saya. Saya selalu ingin ada perubahan. Saya tak memikirkan pendapat orang lain.”

“Saya menyambut kesempatan yang ditawarkan ke saya. Saya punya tanggung jawab dan senang berada di sini. Saya tahu liga lokal sangat kompetitif.”