Breaking News

Kebakaran di Palangkaraya

30 Tahun Bertugas di Pemadam Kebakaran Palangkaraya, Sucipto Mengaku Suka Menolong Orang

Nama Sucipto bagi sejumlah kalangan sudah tidak asing lagi. Betapa tidak, setiap kebakaran permukiman maupun kebakaran lahan terjadi di Palangkaraya.

Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Ghorby Sugianto
Seorang petugas pemadam kebakaran dan Rescue di Kota Palangkaraya, bernama Sucipto (54) bertopi merah, saat usai memadamkan api yang membakar ruko di Pasar Besar, Sabtu (5/11/2022). Sucipto adalah Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Penyelamatan Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangkaraya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Nama Sucipto bagi sejumlah kalangan sudah tidak asing lagi. Betapa tidak, setiap kebakaran permukiman maupun kebakaran lahan terjadi di Palangkaraya dia selalu ada.

Dia hampir selalu ada sebagai petugas pemadam kebakaran. Sucipto adalah, Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Penyelamatan Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangkaraya.

Baginya seorang petugas padam kebakaran dan Rescue kerap kali dijumpai saat kebakaran atau kondisi genting kerap berhadapan dengan bahaya yang bisa merenggut nyawa, namun sudah biasa dihadapinya.

Sucipto saat ini berumur 54 tahun, sudah 30 tahun lamanya dia mengabdikan diri sebagai petugas pemadam kebakaran, pahit manis sudah dirasakannya hingga saat ini dia sudah memiliki cucu satu orang.

Baca juga: Kebakaran di Pasar Besar Palangkaraya, Pegawai Ruko Sempat Dengar Letupan Listrik

Baca juga: Ratusan Petugas Dikerahkan, Padamkan Kebakaran Ruko di Pasar Besar Palangkaraya

Baca juga: Kebakaran Ruko Pasar Besar Palangkaraya, Kerugian Diperkirakan Capai Rp 1,5 Miliar

Baca juga: BREAKING NEWS, Ruko Pasar Besar Palangkaraya Terbakar, Puluhan Petugas Berusaha Padamkan Api

Menurutnya pekerjaan tersebut adalah panggilan jiwanya, dia tidak mau dipindah di lain tempat karena jiwa sosial melekat dalam sanubarinya.

"Saya memang berjiwa sosial, tidak pernah memperhitungkan hasil kerja, cukup untuk makan dan biaya hidup itu sudah cukup," kata Sucipto, Sabtu (5/11/2022).

Pria yang kerap menggunakan seragam berwarna biru khas pemadam kebarakan ini selalu terdepan dalam setiap kejadian kebakaran, atau penyelamatan.

Sebanyak empat Ruko diamuk si jago merah di Kawasan Pasar Besar, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada siang bolong pukul 12.30 WIB, Sabtu (5/11/2022).
Sebanyak empat Ruko diamuk si jago merah di Kawasan Pasar Besar, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada siang bolong pukul 12.30 WIB, Sabtu (5/11/2022). (Tribunkalteng.com/ Ghorby Sugianto)

Sehingga kerjanya pun tak mengenal waktu, pagi, siang, malam bahkan subuh selalu siap menjalankan tugas pengabdiannya menolong orang-orang dalam bahaya.

Karena terlambat sedikit saja, nyawa seseorang menjadi taruhannya, tak ingin hal itu terjadi dia selalu ada setiap panggilan warga Kota Cantik menghubunginya.

Tak jarang bapak dua anak ini tidur sembarangan, bisa di mobil pemadam kebakaran atau di manapun untuk sejenak merebahkan badan yang tak lagi muda itu.

"Saat ini saya ditugaskan di Rescue, istirahatnya kurang, pekerjaannya banyak sampai subuh, tidur di mobil, di lantai, di pohon. Dimana saya bisa berbaring saya berbaring," ungkapnya.

Salah seorang pegawai bernama Idin yang mengalami luka bakar saat hendak menyelamatkan diri di TKP kebarakan yang menghanguskan 4 Ruko di Pasar Besar Palangkaraya, Sabtu (5/11/2022).
Salah seorang pegawai bernama Udin yang mengalami luka bakar saat hendak menyelamatkan diri di TKP kebarakan yang menghanguskan 4 Ruko di Pasar Besar Palangkaraya, Sabtu (5/11/2022). (Tribunkalteng.com/ Ghorby Sugianto)

Pekerjaan yang mengandung bahaya itu dan tak mudah ini baginya adalah garis tangan takdir, dan disyukurinya.

"Saya tak ingin kaya, karena di lapangan seperti ini kenikmatan bagi saya, karena bisa menolong orang dan bermanfaat," selorohnya.

Anak-anak Sucipto anak-anaknya ada yang laki-laki adapula yang perempuan sudah besar  dan  saat ini semuanya mengabdikan diri sebagai seorang pengajar alias guru. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved