Kebakaran di Palangkaraya
30 Tahun Bertugas di Pemadam Kebakaran Palangkaraya, Sucipto Mengaku Suka Menolong Orang
Nama Sucipto bagi sejumlah kalangan sudah tidak asing lagi. Betapa tidak, setiap kebakaran permukiman maupun kebakaran lahan terjadi di Palangkaraya.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA -Nama Sucipto bagi sejumlah kalangan sudah tidak asing lagi. Betapa tidak, setiap kebakaran permukiman maupun kebakaran lahan terjadi di Palangkaraya dia selalu ada.
Dia hampir selalu ada sebagai petugas pemadam kebakaran. Sucipto adalah, Kepala Seksi Pengendali Operasi dan Komunikasi Penyelamatan Bidang Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangkaraya.
Baginya seorang petugas padam kebakaran dan Rescue kerap kali dijumpai saat kebakaran atau kondisi genting kerap berhadapan dengan bahaya yang bisa merenggut nyawa, namun sudah biasa dihadapinya.
Sucipto saat ini berumur 54 tahun, sudah 30 tahun lamanya dia mengabdikan diri sebagai petugas pemadam kebakaran, pahit manis sudah dirasakannya hingga saat ini dia sudah memiliki cucu satu orang.
Baca juga: Kebakaran di Pasar Besar Palangkaraya, Pegawai Ruko Sempat Dengar Letupan Listrik
Baca juga: Ratusan Petugas Dikerahkan, Padamkan Kebakaran Ruko di Pasar Besar Palangkaraya
Baca juga: Kebakaran Ruko Pasar Besar Palangkaraya, Kerugian Diperkirakan Capai Rp 1,5 Miliar
Baca juga: BREAKING NEWS, Ruko Pasar Besar Palangkaraya Terbakar, Puluhan Petugas Berusaha Padamkan Api
Menurutnya pekerjaan tersebut adalah panggilan jiwanya, dia tidak mau dipindah di lain tempat karena jiwa sosial melekat dalam sanubarinya.
"Saya memang berjiwa sosial, tidak pernah memperhitungkan hasil kerja, cukup untuk makan dan biaya hidup itu sudah cukup," kata Sucipto, Sabtu (5/11/2022).
Pria yang kerap menggunakan seragam berwarna biru khas pemadam kebarakan ini selalu terdepan dalam setiap kejadian kebakaran, atau penyelamatan.

Sehingga kerjanya pun tak mengenal waktu, pagi, siang, malam bahkan subuh selalu siap menjalankan tugas pengabdiannya menolong orang-orang dalam bahaya.
Karena terlambat sedikit saja, nyawa seseorang menjadi taruhannya, tak ingin hal itu terjadi dia selalu ada setiap panggilan warga Kota Cantik menghubunginya.
Tak jarang bapak dua anak ini tidur sembarangan, bisa di mobil pemadam kebakaran atau di manapun untuk sejenak merebahkan badan yang tak lagi muda itu.
"Saat ini saya ditugaskan di Rescue, istirahatnya kurang, pekerjaannya banyak sampai subuh, tidur di mobil, di lantai, di pohon. Dimana saya bisa berbaring saya berbaring," ungkapnya.

Pekerjaan yang mengandung bahaya itu dan tak mudah ini baginya adalah garis tangan takdir, dan disyukurinya.
"Saya tak ingin kaya, karena di lapangan seperti ini kenikmatan bagi saya, karena bisa menolong orang dan bermanfaat," selorohnya.
Anak-anak Sucipto anak-anaknya ada yang laki-laki adapula yang perempuan sudah besar dan saat ini semuanya mengabdikan diri sebagai seorang pengajar alias guru. (*)