Berita Kaltim

Bocah Laki-laki Tenggelam di Sungai Karang Mumus Samarinda Saat Bermain dan Berenang dengan Teman

Bocah laki-laki bernama Adly Agil tenggelam di kawasan bantaran Sungai Karang Mumus, Samarinda saat bermain dan berenang bersama tiga temannya

Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Dua penyelam Unit Siaga SAR Samarinda tengah berupaya melakukan pencarian tubuh Adly Agil yang tenggelam usai berenang di SKM Bengkuring Samarinda. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMARINDA – Warga bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), dekat Intake PDAM Bengkuring, di Jalan Pakis Merah 7, RT 44, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara mendadak geger.

Pasalnya seorang bocah laki-laki bernama Adly Agil tenggelam di kawasan bantaran sungai tersebut, Kamis (6/10/2022) sore.

Ketua RT 44, Andi Irwansyah menerangkan korban kala itu tidak sendiri, melainkan bermain dan berenang bersama 3 rekannya yakni Kristian, Nabil dan Benny sejak pukul 16.00 WITA.

"Informasinya dua di antaranya tidak dapat berenang. Tidak lama setelah turun satu anak (korban) terbawa arus ke tengah," ucapnya.

Terpantau di lokasi, sejumlah warga turun untuk melakukan pencarian menggunakan perahu dan ada pula yang mencoba berenang dengan peralatan seadanya.

Baca juga: Alami Kecelakaan Perahu Ketinting Warga Tarakan Tewas Tenggelam Saat Mancing di Tanjung Pasir

Baca juga: Sudah 4 Hari Nelayan di Anggana Kukar Kaltim Tenggelam, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian Korban

Pukul 19.30 WITA, Basarnas dari Unit Siaga SAR Samarinda telah tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pencarian di hari pertama.

Nampak juga terjadi pergerakan surutnya air Sungai Mahakam yang menandakan arusnya tak bersahabat untuk menjadi lokasi permandian.

Unit Siaga SAR Samarinda sendiri telah melakukan penyelaman selama satu jam penuh dengan radius 100 meter dari titik terakhir terlihat.

"Pencarian di hari ini belum membuahkan hasil. Dan tadi penyelaman kita hentikan pada pukul 22.30 WITA (tadi malam)," jelas Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi.

Dia menjelaskan kedalaman sungai yang tengah diperlebar tersebut mencapai 2-4 meter dengan kondisi arus deras.

"Selain itu kendala lain visibility (jarak pandang) 0 meter dan di bawah ada obstacle (kendala) banyak bekas kerukan," bebernya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, operasi di hari pertama ditutup untuk sementara dan akan dilanjutkan hari ini, Jumat (7/10/2022) pukul 07.00 WITA.

Baca juga: ABG Usia 14 Tahun Tenggelam di Jaranih HST Kalsel Akhirnya Ditemukan Meninggal Belakang Kantor Desa

Baca juga: Banjir di Kotim Sebabkan Balita 1,5 Tahun Cucu Kades Bawan Meninggal Tenggelam di Parit

Untuk teknik pencarian selanjutnya, jelas Riqi Effendi, pihaknya belum bisa memastikan apakah akan dilakukan penyelaman ataupun tidak.

"Kita lihat situasi kondisi. Jika memungkinkan diselami, kami akan menyelam. Jika tidak, berarti hanya dilakukan penyisiran di permukaan air, Karena tadi arus memang cukup deras, ditakutkan tubuh korban sudah terbawa arus," ujarnya.

Upaya pencarian ini melibatkan TNI Polri, Damkar dan relawan se Kota Samarinda.

Sejak pukul 17.00 WITA anggota Kodim 0901 Samarinda bersama masyarakat setempat telah melakukan penyelaman secara manual hingga Basarnas tiba di lokasi kejadian pada pukul 19.30 WITA.

4 Jam Tak Ketemu, Keluarga Korban Gelar Ritual Adat

Empat jam dicari, tubuh Adly Agil tak kunjung ditemukan, dua penyelam Basarnas dari Unit Siaga SAR Samarinda diturunkan untuk mencari tubuh bocah malang tersebut.

Selama 30 menit penyelaman, terlihat sejumlah orang yang dipastikan sebagai keluarga dari korban tiba di lokasi kejadian untuk memantau proses pencarian.

Tidak berselang lama, keluarga korban tersebut nampak melakukan ritual adat dengan melemparkan sebagian kecil beras, air dan bantal tepat di lokasi terakhir Adly Agil terlihat.

"Pulang, Gil," panggil perempuan berhijab tersebut dengan suara yang nyaris tak terdengar.

Hingga pukul 21.13 WITA penyelaman masih dilakukan.

Bahkan beberapa relawan dengan peralatan renang seadanya ikut turun menyelam untuk mencari tubuh malang bocah 12 tahun tersebut.

Sejumlah nelayan yang tengah memancing turut merapat di tepi sungai dan ikut memantau lokasi kejadian. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Jarak Pandang Nol akibat Banyak Bekas Kerukan, Pencarian Bocah Tenggelam di SKM Samarinda Dihentikan

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved