PSIS Semarang
Curhat Carlos Fortes Saat Ditemui di Stadion, Ini yang Dilakukan PSIS Semarang Saat Liga 1 Ditunda
Carlos Fortes Terpukul Atas Insiden Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Ini yang Dilakukan PSIS Semarang Saat Liga 1 Ditunda
TRIBUNKALTENG.COM - Striker PSIS Semarang Carlos Fortes, memang memiliki ikatan emosional yang cukup dalam dengan publik Malang.
Sebagaimana kita tahu, Carlos Fortes merupakan mantan pemain andalan Arema FC dan sukses merebut gelar top skor di Liga 1 202/2022.
Carlos Fites mengaku bahwa dirinya sangat terpukul atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Akibat dari insiden di Stadion Kanjuruhan menelan ratusan korban meninggal dunia dan juga ratusan korban luka pasca kejadian.
Baca juga: Tak Ada Lagi Dokter Cantik di PSIS, Dua Bulan Gabung Mufidah Pamit Usai Ungkap Kondisi Carlos Fortes
Baca juga: Perubahan Liga 1 Dibahas, PSSI Panggil PSIS hingga Persib Imbas Insiden Arema vs Persebaya
Fortes mengatakan duka bukan hanya dirasakan publik Malang namun juga dirasakan seluruh insan sepakbola nasional.
"Saya ikut bersedih pastinya untuk seluruh penggawa Arema FC, dan semua orang-orang di Malang, saya menyukai Arema, tim saya sebelumnya. Kesedihan ini juga untuk Indonesia," kata Fortes saat ditemui di Stadion Citarum Semarang, Selasa (4/10/2022) yang dikutip Tribun Kalteng dari Tribun Jateng.
"Bukan hanya mereka, tapi semua orang di Indonesia. Kabar ini sudah meluas ke berbagai negara. Tentu saya sangat sedih," tambah Fortes.
Usai mendengar kabar insiden di Malang, Fortes bergerak cepat menghubungi mantan rekan setimnya di Malang, terutama para pemain asing Singo Edan yang sudah dianggap Fortes sebagai saudara.
"Saya mencoba berbicara kepada beberapa mantan rekan setim saya, mencoba menanyakan kondisi mereka" katanya.
Fortes menandaskan, ia sangat terpukul atas kejadian yang terjadi di Malang. Apalagi, banyak dari mereka harus kehilangan keluarga.
"Saya turut berduka cita karena tragedi besar ini, karena banyak yang kehilangan keluarga. Ibu kehilangan anak, saudara kehilangan saudara, saya sangat sedih. Saya melihat video, melihat anak-anak, saya juga sebagai seorang ayah bisa merasakan kesedihan mereka. Ini luka yang sangat dalam," ungkap Fortes.
Disisi lain, dukungan doa untuk korban tragedi di Malang lahir di berbagai kota di Indonesia dan dunia.
Pada Minggu (3/10) lalu di Semarang, kelompok suporter PSIS Semarang, Panser Biru dan Snex turut menggelar doa dan aksi penyalaan seribu lilin.
"Kami Panser Biru melakukan doa dan menyalakan lilin bersama sebagai bentuk refleksi diri bagi kami, serta penghormatan kami untuk seluruh korban jiwa atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang dan semoga keluarga yang ditinggalkan di beri ketabahan dan kekuatan," kata ketua umum Panser Biru, Galih Eko Putranto, terpisah.

* Ini yang Dilakukan Pemain PSIS selama Penundaan Kompetisi Liga 1
Terkait penundaan kompetisi Liga 1 2022/2023 selama satu pekan kedepan, PSIS Semarang tetap akan menjalankan program latihan dengan skenario menatap partai pekan ke-12 melawan Madura United.
Sebelumnya laga PSIS menghadapi Bhayangkara FC yang sedianya berlangsung pada Minggu (2/10/2022) kemarin ditunda, imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Atas tragedi di Malang, PSSI memutuskan menunda kompetisi Liga 1 selama satu pekan kedepan.
General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan pihaknya tetap berlatih secara normal sambil menanti kepastian dilanjutkannya kompetisi.
"Tentunya kita mempersiapkan betul untuk pertandingan ini (Versus Bhayangkara FC) dan untuk menyikapi itu kita sudah bertemu tim official untuk menyiapkan program latihan," kata Liluk.
Baca juga: Hasil Komdis PSSI Sanksi Arema di Liga 1 Pasca Insiden Kanjuruhan, PSIS dan Persib Kena Imbas
"Misalkan nanti, kita akan menyiapkan program latihan seminggu dulu. Karena kalau menurut jadwal, seminggu lagi kita harus berangkat ke Madura, itu kita siapkan dulu. Yang jelas kita siapkan dulu seminggu," katanya.
Lantas, jika akhirnya penundaan kompetisi kembali diperpanjang, sebenarnya merugikan tim. Namun lebih dari itu, PSIS memahami kejadian di Malang.
"Untuk masalah perpanjangan penundaan pastinya kita bakal rugi. Salah satunya soal biaya dan persiapan tim. Tapi sekali lagi insiden di Malang itu artinya kita juga prihatin, kita juga turut berduka cita, kita juga empati atas insiden ini. Tapi mau bagaimana lagi kalau memang itu keputusan PT Liga dan kita juga di bawah PT. Liga ya kita harus mentaati itu," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bomber PSIS Carlos Fortes Terpukul Mendengar Kabar Tragedi Kanjuruhan
(TRIBUN KALTENG)