Liga 1 2022

Bernardo Tavares Tuding Tim Ini Paling Buruk, Pelatih PSM Emosi Sering Dirugikan Wasit di Liga 1

Pelatih di Liga 1 2022 yang paling sering menilai kinerja wasit adalah Benardo Tavares, pelatih PSM Makassar ini mengaku timnya sering dirugikan

Editor: Dwi Sudarlan
Instagram PSM Makassar
Pelatih PSM Makassar Bernado Tavares menyatakan timnya sering dirugikan oleh wasit dalam laga-laga Liga 1 2022. 

TRIBUNKALTENG.COM - Pelatih di Liga 1 2022 yang paling sering menilai kinerja wasit adalah Benardo Tavares, pelatih PSM Makassar ini mengaku timnya sering dirugikan oleh sang pengadil laga itu.

Emosi terhadap korps wasit kembali dilontarkan Bernardo Tavares usai laga Persik vs PSM, Jumat (2/9/2022).

Laga Persik vs PSM berakhir imbang 0-0 dengan dua kartu merah untuk kedua tim. 

Kekesalan Bernardo Tavares seiring dengan kritikan serupa dari komentator pertandingan di televisi dan netizen yang menyampaikan komentar di akun medsos.

Baca juga: Rekap Hasil Liga 1, Persebaya vs Bali Utd, Persita vs Madura Utd, Persik vs PSM, Beto Insiden Zidane

Baca juga: Aksi Pemain PSM Ini Bikin Bernardo Tavares Terpukul, Minta Dukungan Hadapi Persib Asuhan Luis Milla

Baca juga: Di Depan Wartawan, Bernardo Tavares Teriak dan Gebrak Meja, Pelatih PSM: Kami Ini Bukan Mesin

Keluhan terbanyaka adalah jarangnya wasit menjatuhkan kartu atau memperingatkan secara keras meski terjaid tekel-tekel kasar.

"Seperti yang saya sampaikan pada konferensi pers kemarin (sebelum laga) bahwa wasit harus memimpin laga dengan fair dan tidak membantu Persik atau PSM," ujar ucap Bernardo Tavares seusai laga.

Karena kejengkelan itu pula, pelatih asal Portugal itu menuding korps wasit adalah tim terburuk dalam laga Persik vs PSM bahkan Liga 1 2022.

"Wasit terlihat membuat banyak kesalahan untuk PSM dan Persik. Kalau bisa dibilang, tim terburuk  adalah tim wasit," ujar Bernardo Tavares.

Ada beberapa alasan yang membuat Bernardo Tavares menyebut wasit sebagai tim terburuk, terutama pada laga Persik vs PSM. 

"Coba lihat tadi, kami dengan 10 pemain pun mau tetap main dan saat ada pemain mereka jatuh, tentu ada menit-menit yang terbuang di waktu normal. Apa yang terjadi di akhir pertandingan?" ucap Bernardo Tavares. 

"Hanya diberi waktu tambahan dua menit, itu yang dikasih wasit," lanjutnya.

Menurut Bernardo Tavares, wasit terlalu banyak menghentikan momentum serangan balik PSM usai pemainnya mendapatkan bola.

"Jadi saya kira pertandingan ini, seharusnya sudah kita ketahui hasilnya harus dibuat imbang, dan ini tidak bagus untuk kedua tim," ujar Bernardo Tavares.

"Setiap kali kami memenangi bola atau ingin memulai serangan balik, pertandingan dihentikan wasit, pelanggaran, tiup peluit."

"Padahal wasit tidak memberikan kartu untuk pelanggaran yang dilakukan untuk menghentikan counter kami usai memenangi bola. Jadi, pertandingan ini memang harus imbang," ujar Bernardo Tavares.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved