Sejalan dengan Smart City, Pemkab Kotim Dukung Gerakan Nasional 1000 Start Up Digital

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat menyatakan mendukung gerakan nasional 1.000 start up digital.

Program yang diprakarsai oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia (RI).

Kepala Diskominfo Kotim, Multazam, menyebut gerakan nasional 1.000 start up digital ini sejalan gerakan menuju smart city yang kini sedang dilaksanakan oleh Pemkab Kotim.

Tentunya program smart city ini akan berdampak pada program bersifat digital yang ada di Kotim.

“Kebetulan 2022 ini Kotim mendapat bimbingan dari Kemenkominfo, karena Kotim terpilih menjadi satu dari 50 kabupaten/kota untuk implementasi gerakan smart city,” ujarnya, Sabtu (6/8/2022).

Hal ini ia sampaikan melalui event roadshow gerakan nasional 1.000 start up digital untuk wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) via zoom meeting.

Multazam diundang untuk menjadi salah seorang narasumber pada kegiatan yang digelar oleh Kemenkominfo tersebut, bersama dengan sejumlah tokoh penting lainnya.

Seperti, Irzan Raditya sebagai narasumber utama, ia merupakan CEO dan Founder Kata.ai, yaitu sebuah perusahaan conversational Artificial Intelligence, yang berfokus pada pengembangan teknologi,untuk memahami percakapan manusia secara alamiah, guna memungkinkan interaksi yang lebih baik dan produktif antara manusia dan mesin.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari beberapa universitas yang ada di Kalteng, seperti Wakil Rektor Universitas Darwan Ali (UNDA) Sampit, Andy Ismail, Dosen Teknologi Pendidikan Universitas Palangkaraya, Beta Centuri. Dan Quratul Ain selaku moderator.

Adapun, partisipan dalam event tersebut sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa dan umum yang tertarik dengan pengembangan start up digital.

Sementara itu, Multazam, menyampaikan dalam implementasi gerakan smart city sejauh ini banyak materi yang telah dikerjakan dan semua itu tak luput dari yang namanya kendala. Begitu pula, dengan gerakan nasional 1000 start up digital.

Untuk itu, ia sangat mengapresiasi diadakannya event roadshow gerakan nasional 1.000 start up digital untuk wilayah Kalteng.

Sehingga masyarakat Kotim, khususnya kalangan generasi muda, yang ingin terjun ke bidang start up digital bisa mendapat wawasan lebih sebelum melakukan aksi.

Apalagi menurutnya, permasalahan di daerah itu banyak, karakteristik kota kecil dan kota besar berbeda. Sehingga, diperlukan riset yang sesuai sebelum memulai suatu usaha.

“Seperti yang dikatakan saudara Irzan Raditya, untuk membangun start up itu tidak hanya kemampuan personal yang dibutuhkan, tapi juga pengetahuan tentang costumer yang disasar. Hal-hal seperti ini yang perlu dipelajari dalam memulai start up digital,” tuturnya.