Liga Italia
Sejarah Selebrasi Topeng Dybala yang Bawa Berkah, AS Roma Bikin Panas Napoli, Marcelo Disebut-sebut
Selebrasi topeng ala Paulo Dybala membawa berkah untuk klub barunya, AS Roma, di sisi lain transfer pemain asal Juventus itu membuat panas Lazio
TRIBUNKALTENG.COM - Selebrasi topeng ala Paulo Dybala membawa berkah untuk klub barunya, AS Roma, di sisi lain transfer pemain asal Juventus itu membuat panas Lazio.
Jersey Paulo Dybala di AS Roma dikabarkan laris manis terjual terutama oleh anak-anak yang tertarik pada selebrasi topeng pemain Timnas Argentina itu.
Corriere Dello Sport mengungkapkan penjualan jersey AS Roma bernomor punggung 21 meningkat seiring makin populernya selebrasi topeng ala Paulo Dybala atau Dybala Mask.
Bagaimana sejarah selebrasi topeng ala Paulo Dybala?
Baca juga: Mahar Rp 781 Miliar Zaniolo Penyelamat, si Bintang Mourinho Pilih Bersama Dybala di AS Roma
Baca juga: Tumbal si Gladiator Setelah Dybala ke AS Roma, Jose Mourinho Hadapi Syarat Bek Baru
Baca juga: Susul Dybala dan Matic, ini Syarat Wijnaldum ke AS Roma Demi Hasrat Jose Mourinho Bongkar Tim
Selebrasi topeng yang dilakukan pemain baru AS Roma itu adalah membentangkan ibu jari dan telunjuk di depan wajah seolah-olah membentuk sebuah topeng (Dybala-mask).
Dikutip dari The Guardian, hal itu dimulai akibat salah satu kejadian buruk yang dialami Paulo Dybala gagal mengeksekusi penalti untuk Juventus.
Pada 23 Desember 2016, Paulo Dybala gagal menyarangkan bola sebagai eksekutor penalti terakhir Juventus di Piala Super Italia melawan AC Milan.
Saat itu Juventus kalah di babak adu penalti sehingga AC Milan yang berhak menjadi juara.
Dybala mengatakan kegagalan itu terus membekas sehingga dia menemukan ide menjadi gladiator yang selalu mengenakan topeng.
Apa pesannya? "Hal-hal buruk terjadi kepada setiap orang, tetapi Anda harus tetap menjalaninya. Kenakan topeng seperti para gladiator dan lawan hal itu. Itulah pesan yang saya coba sampaikan," ucap dia.
Selain itu, ada berkah lain dari Paulo Dybala dalam permainan.
Seperti ditulis Bolasport.com, penyerang berusia 28 tahun adalah pemain yang sangat versatile.
Pada awal kariernya bersama Instituto di Argentina, Dybala bermain sebagai pemain sayap kiri.
Kemudian sejak pindah ke Italia, Paulo Dybala menjalani berbagai posisi dan peran, mulai dari penyerang tengah, second striker, gelandang serang, hingga false 9.
Dengan keserbabisaanya itu, Paulo Dybala semestinya akan cocok dengan taktik AS Roma dan tidak akan canggung bermain di berbagai posisi atau peran mana pun.