Berita Palangkaraya

Wahid Yusuf: Simalakama Pelangsir BBM, Niat Cari Rejeki Terhambat Peraturan, Tapi Perlu Ketegasan

Wakil Ketua DPRD Kota Palangkaraya Wahid Yusuf mengatakan jika adanya pelangsir adalah simalakama. niat cari rejeki namun terbentur aturan yang ada

Penulis: Lidia Wati | Editor: Sri Mariati
IST
Wakil Ketua I DPRD Kota Palangkaraya Wahid Yusuf. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Wakil Ketua I DPRD Kota Palangkaraya Wahid Yusuf mengatakan jika adanya pelangsir adalah simalakama. Pasalnya para pelangsir mempunyai niatan untuk mencari nafkah rejeki dengan menjual kembali BBM di level eceran.

"Untuk pelangsiran ini simalakama ya sebenarnya, niatnya mereka untuk mencari rejeki juga tapi kita juga ada sisi ketegasan," kata Wahid Yusuf, Sabtu (25/6/2022).

Legislatif dari Partai Golkar ini juga menyampaikan, antrean panjang di sejumlah SPBU Palangkaraya mempunyai dampak untuk masyarakat umum.

Seperti adanya penyedia jasa travel yang harus mengantre BBM sedangkan para sopir dituntut mengejar waktu. Bahkan sudah lelah mengantre, kerap dijumpai BBM Pertalite sudah habis.

Baca juga: Petugas Masih Selidiki Dugaan Kongkalikong Pelangsir BBM dengan Operator SPBU Imam Bonjol

Simalakama adanya para pelangsir BBM juga berbenturan dengan regulasi, contohnya Pertalite menjadi Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP). Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022.

Untuk BBM yang disubsidi pemerintah, BBM diatur untuk diperuntukan sesuai sasarannya, tidak boleh dijual kembali di level eceran.

Seperti diketahui kemarin Pemerintah Kota Palangkaraya bersama pihak Pertamina melakukan pengawasan dan menemukan pelangsir BBM dengan modus modifikasi tangki mobil dan membawa jeriken.

Eril seorang pelangsir BBM membeli Rp 400 ribu BBM Pertalite. Per liternya Rp 7.650 untuk dijual eceran di Pahandut Seberang dengan harga Rp 10 ribu. Artinya untung kotor Rp 2.350 belum dihitung tenaga, transportasi dan lainnya.

Baca juga: Antrean Panjang di SPBU Palangkaraya, Indikasi Pengisian BBM Berulang oleh Pelangsir

Baca juga: BREAKING NEWS, Ditemukan Mobil Pelangsir BBM Jeriken Penuh di SPBU Imam Bonjol Palangkaraya

Luasan Palangkaraya menurut Badan Pusat Statistik tahun 2021 seluas 2.853,12 Km2, jumlah penduduk 293.457 jiwa di tahun 2020.

Sementara jumlah SPBU di Palangkaraya terhitung masih belasan, hal ini menjadi tantangan untuk penyaluran BBM kepada masyarakat.

Adanya pengawasan tersebut, Wahid Yusuf berharap jika antrean berkurang dan masyarakat dapat tertib memperuntukan BBM subsidi sesuai sasarannya.

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved