Berita Kalteng
Musim Hujan Jalan Banjir Kemarau Berdebu, Jembatan Layang Bukit Rawi Diharapkan Segera Rampung
Pengerjaan Jembatan layang atau Pile Slab Penda Barania-Bukit Rawi masih belum rampung mendekati pertengahan tahun 2022 ini.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PULANG PISAU - Pengerjaan Jembatan Pile Slab Penda Barania-Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau Kalimantann Tengah, hingga, Minggu (29/5/2022) masih belum rampung mendekati pertengahan tahun ini.
Akibatnya, kendaraan roda dua, empat, dan lebih masih menggunakan Jalan Trans Kalimantan Penda Barania-Bukit Rawi.
Lokasi jalan tersebut berada di Jalan Trans Kalimantan Penda Barania-Bukit Rawi, Desa Penda Barani, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Badan jalan sempat terendam air akibat hujan yang mengguyur daerah hulu dan itu terjadi setiap air Sungai Kahayan Pasang disertai hujan lebat dengan intensitas tinggi terutama saat musim penghujan.
Baca juga: Pengendara Was-was Lewati Jembatan Sei Beringin Palangkaraya, Kerusakan Hanya Ditutupi 3 Pelat Besi
Baca juga: Ganggu Ketenangan Warga, Live DJ Hingga Dinihari di Jalan Rajawali VII Palangkaraya Dibubarkan
Baca juga: Bawa Mandau, Pria Tak Dikenal Serang Petugas SPBU G Obos Palangkaraya Berhasil Diringkus Polisi
Berdasarkan pantauan lapangan Tribunkalteng.com, kondisi jalan tersebut saat ini berbeda dari semua itu.
Tak ada lagi jalan yang terendam akibat luapan air di lokasi tersebut, setelah hujan mulai jarang turun dan berganti cuaca panas.
Tampk di lapangan, jalan rusak yang dipenuhi dengan batu besar di sepanjang Jalan Trans Kalimantan poros tengah tersebut.
Tak hanya itu, kendaraan roda empat juga kendaraan berbobot besar mendominasi melewati jalan penghubung Palangkaraya ke Gunung Mas, Kapuas bagian hulu hingga kabupaten di DAS Barito.
Akibatnya, jalan yang kering menimbulkan debu, yang berdampak pada rumah yang ada di lokasi tersebut juga mengganggu pengendara yang lewat lokasi jalan berdebu.
Para pengendara roda dua yang melintas, diharapkan menggunakan masker dan menutup kaca helm.
Penggunaan jaket dan celana panjang sangat disarankan saat melintas di Jalan Trans Kalimantan Penda Barania-Bukit Rawi.
Banyak titik jalan yang rusak di Jalan Trans Kalimantan, dekat pembangunan Jembatan Pile Slab tersebut.
Hal tersebut tidak terlihat saat air menggenai badan jalan, namun saat kering batuan besar dan kerikil pun terlihat.
Debu yang beterbangan akibat dilintasi oleh mobil dan truk, dapat menyebabkan jarak pandang pengendara motor berkurang.
Kondisi tersebut rawan terjadi kecelakaan karena tak melihat jalan yang rusak ataupun batuan besar di Jalan Trans Kalimantan tersebut.
Selain itu, parit pada bagian kiri kanan jalan pun hampir setinggi badan jalan.
Jika hujan turun dan mengguyur daerah hulu dan Kota Palangkaraya, bukan hal mustahil jalan akan kembali banjir akibat luapan Sungai Kahayan.
Pengendara yang lewat mengharapkan, agar proyek Jembatan Layang Pile Slab bisa segera rampung untuk memudahkan pengendara yang ingin lewat.
"Kami berharap pengerjaan proyek Jembatan Layang tuntas tahun ini sehingga tidak adalagi debu saat musim kemarau dan banjir saat musim penghujan," ungkap Rafik salah seorang warga Palangkaraya yang merupakan sopir travel di jalur Palangkaraya-Gunung Mas.
Sementara itu, pengerjaan jembatan layang atau Pile Slabdi Bukit Rawi dan Penda Barania masih terus dilakukan para pekerja.
Titik jalan rusak terparah pada Km 3,5 hingga Km 4, dimana terdapat batuan besar dan jalan becek akibat hujan ataupun genangan air.
Pada titik tersebut, jalan yang berlubang membentuk kubangan, diperkirakan memiliki ke dalaman 30 Cm hingga 40 Cm.
Diharapkan para pengendara, khususnya pengendara motor berhati-hati saat melintas.
Karena jalan yang tak rata dan banyak batu besar serta kerikil pada badan jalan.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, saat memantau lokasi tersebut beberapa waktu lalu, mengharapkan, tahun 2022 ini Jembatan Layang Bukit Rawi rampung.
Sehingga nantinya bisa dilewati oleh pengendara, dan terbebas dari kendala banjir, yang hampir tiap tahun saat musim penghujan,
Dia mengatakan, Kementerian PUPR sudah membangun jembatan Pile Slab diharapkan akan rampung Tahun 2022 ini.

Masyarakat Kalteng nantinya yang ingin bepergian dari sejumlah kabupaten di wilayah Barito ke Palangkaraya dan sebaliknya , tidak lagi terjebak banjir saat lewat Bukit Rawi dan Penda Barania. (*)