Berita Kapuas
Peternak Bisa Merugi Jika Ternak Diserang PMK, Distan Kapuas Edukasi Peternak Sapi
Upaya membantu peternak dalam memahami kesehatan hewan ternak terus dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Kapuas.
Penulis: Fadly Setia Rahman | Editor: Fathurahman
Kemudian, memberi saran kepada peternak dan pemasok ternak untuk mengkarantina ternak yang baru dibeli selama dua minggu.
"Disinfeksi kandang juga agar rutin dilakukan, harapannya bisa menjadi perhatian sehingga hewan ternak dapat terhindar dari PMK," tandasnya.
Sekilas tentang PMK yaitu penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular.
Hewan peka terhadap PMK adalah hewan berkuku genap/belah, jenis ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing, domba, rusa, babi, unta dan beberapa jenis hewan liar seperti bison, antelope, menjangan, jerapah dan gajah.
Beberapa gejala PMK, diantaranya kepincangan yang bersifat akut pada hewan.
Kemudian hipersalivasi, saliva terlihat menggantung, air liur berbusa di lantai kandang.
Lalu, pembengkakan kelenjar submandibular, vesikel/lepuh dan atau erosi di sekitar mulut, lidah, gusi, nostril, kulit sekitar teracak dan puting.
Hewan lebih sering berbaring, demam tinggi mencapai 41 derajat celcius dan penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah.
"Tiga prinsip dasar pemberantasan wabah PMK yaitu menghentikan penyebaran infeksi virus melalui tindakan karantina dan pengawasan lalu lintas hewan ternak," lontarnya.
Lalu, menghilangkan sumber infeksi dengan pemusnahan hewan tertular dan hewan yang terpapar (stamping out)
"Beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan, mulai dari pembersihan kandang ternak dan upaya lainnya," pungkasnya.(*)