Kisah Horor
Kisah Horor KKN di Desa Penari Dibanding Saranjana dan Kerajaan Gaib Tanjung Dewa, Seram Mana?
Kisah asli KKN di Desa Penari, cerita lengkap KKN di Desa Penari dibanding Kisah Horor lainnya, Saranjana dan Tanjung Dewa.
Namun, ia pernah mengalami kejadian aneh.
"Saat itu sedang melaut (memancing). Antara setengah tidur atau bermimpi melihat bangunan jembatan megah persis di atas laut. Waktu itu ada yang menegur. Dengan kata, ei baapa di situ (hei ngapain di sana)," kata Bachrun.
Bakhrun memiliki keyakinan, Tanjung Dewa sebuah kerajaan alam gaib yang ada hubungannya dengan Saranjana.
"Karena bangunan jembatan aku lihat waktu itu antara tidur dan sadar, panjangnya jembatan dari Gunung Jambangan menurun ke Tanjung Ayun kemudian ke Tanjung Dewa ujung jembatannya," ucapnya.
Kisah ini, sudah lama sekitar tahun 1960.
Tapi cerita kegaiban tentang Tanjung Dewa sampai sekarang diperbincangkan.
"Saat memancing di laut di wilayah itu pun tidak bisa bicara sembarangan seperti sifatnya menantang. Pernah aku alami saat mamancing dengan teman. Waktu itu teman bicara, ini tarik pancing aku. Dengar itu aku pun waktu itu tidak berani memegang pancing di tangan, tidak lama pancing aku ikat di perahu. Tali pancing semua putus semacam ditarik ikan besar," ungkapnya.
Apakah kisah di Saranjana juga nantinya akan diangkat jadi sebuah Film Kisah Horor ?
Yang jelas setelah diangkat kedalam film, tak sedikit kini yang mencari cerita asli KKN di Desa Penari.
Kisah KKN di Desa Penari ini posting akun SimpleMan, @SimpleM81378523 pada 20 Juni 2019 silam.
Menurut SimpleMan, cerita yang ia unggah tersebut merupakan kisah nyata di sebuah desa di Jawa Timur pada 2009.
Cerita KKN di Desa Penari oleh SimpleMan ini dibuat dalam dua versi yakni versi Widya dan versi Nur.
Membanggakan , Film KKN di Desa Penari yang tayang sejak 30 April 2022 mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat Indonesia.
Ya, Tercatat, selama 9 hari pemutarannya di bioskop Indonesia, film KKN di Desa Penari sudah disaksikan 3 juta penonton.
Nah, sampai pemutarannya di hari ke-11, film yang diproduksi MD Pictures itu telah ditonton 3.724.864 orang.