Warga China Ketakutan Warna Langit Mendadak Merah Darah, Para Ahli Berbeda Pendapat, Viral di Medsos
Kepanikan dialami warga Zhoushan, China begitu melihat langit yang memayungi kota mereka berwarna merah seperti darah, hingga Viral di Medsos
TRIBUNKALTENG.COM - Kepanikan bahkan ketakutan dialami warga Zhoushan, China begitu melihat langit yang memayungi kota mereka mendadak berwarna merah seperti darah, hingga Viral di Medsos.
Dari video-video yang beredar dan Viral di Medsos, terekam jelas suara-suara warga yang menggambarkan kepanikan bahkan ketakutan warga Kota Zoushan.
Memerahnya langit itu terjadi di Kota Zoushan, Provinsi Zhejiang, China Timur.
Kota Zhoushan adalah daerah pelabuhan yang bertetangga dengan Shanghai.
Baca juga: Menukik Lalu Meledak dan Terbakar, Ini Video Detik-detik Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines
Baca juga: Investor Cina Lirik Wilayah Kelumpang Kotabaru Kalsel, Ini Rencana Usahanya
Baca juga: Presiden Cina Xi Jinping Janji Hentikan Investasi PLTU Berbasis Batu Bara
Dengan populasi 1,1 juta orang, kota ini adalah rumah bagi industri perikanan terbesar di China dan terhubung ke daratan oleh lima jembatan.
Belum jelas kapan berubahnya langit Kota Zoushan menjadi berwarna merah darah itu terjadi, tetapi ada yang menyebut Minggu (15/5/2022).
Teriakan-teriakan terdengar, bahkan ada suara yang menyebut: "Kecelakaan akan terjadi'.
Suara lain mengatakan,"Aku mulai menimbun persediaan."
Mengutip kontan.co.id yang melansir Dailymail.uk, suara panik penduduk terdengar dalam saat mereka merekam cakrawala yang berubah warna, menimbulkan ketakutan apokaliptik.
Langit merah tua paling menonjol di dekat pelabuhan, memicu kekhawatiran bahwa api telah di luar kendali.
Langit merah menjadi topik trending teratas di media sosial mirip Twitter China, Sina Weibo, menarik lebih dari 150 juta tampilan.
Di Douyin, TikTok versi China, pengguna menyebut langit merah sebagai pertanda buruk atas penanganan China terhadap pandemi Covid-19, yang muncul kembali di negara tetangga Shanghai.
Seorang pengguna mengatakan itu berarti: 'Kecelakaan akan terjadi', dengan yang lain menambahkan. "Aku mulai menimbun persediaan."
Namun media lokal menjelaskan fenomena cuaca aneh itu bukan pertanda Armageddon melainkan hasil pembiasan cahaya.
Global Times menulis, biro meteorologi lokal Zhoushan, sebuah kota di Provinsi Zhejiang China Timur mengumumkan pada hari Minggu bahwa langit merah yang muncul di daerah ini disebabkan oleh pembiasan dan hamburan cahaya, kemungkinan besar dari lampu kapal di pelabuhan, media lokal melaporkan.
"Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Sungguh mengherankan saya bahwa langit bahkan bisa berubah menjadi merah," kata salah satu pembuat video.
Seorang ahli dari tim peneliti fisika luar angkasa dari China University of Geosciences di Wuhan mengatakan kepada media bahwa aktivitas matahari dan geomagnetik pada hari Sabtu tenang dan tidak ada anomali signifikan dalam aktivitas matahari, menurut catatan pengamatan.
Ini pada dasarnya mengesampingkan kemungkinan bahwa aktivitas geomagnetik dan matahari mengubah langit menjadi merah di Zhoushan
Penjelasan ahli
Mengutip Kompas.com, para ahli telah mengklaim bahwa ada alasan yang sah di balik fenomena itu, tetapi masih ada banyak spekulasi tentang penyebab insiden tersebut.
Langit merah disebabkan oleh kondisi cuaca basah dan berkabut yang memantulkan cahaya merah dari kapal penangkap ikan.
Perahu nelayan di Zhoushan sering menggunakan ratusan lampu LED berwarna merah di malam hari, untuk visibilitas.
Ahli meteorologi yang mengonfirmasi bahwa dalam kondisi tertentu cahaya dapat "membiaskan dan menyebar" karena aerosol di atmosfer.
"Ketika kondisi cuaca baik, lebih banyak air di atmosfer membentuk aerosol yang membiaskan dan menyebarkan cahaya kapal penangkap ikan dan menciptakan langit merah yang terlihat oleh publik," jelas biro meteorologi Zhoushan kepada Global Times.
Namun perbendaan pendapat terjadi.
Teori lain mengusulkan kemungkinan itu disebabkan oleh suar matahari.
Tetapi menurut pakar dari tim peneliti fisika luar angkasa China University of Geosciences di Wuhan mencatat aktivitas matahari dan geomagnetik tenang pada hari itu..
Menurut ahli, tidak ada anomali substansial dalam aktivitas matahari sesuai catatan pengamatan, yang menepis kemungkinan bahwa peristiwa dan matahari bertanggung jawab atas fenomena langit yang berubah menjadi merah di Zhoushan.
Gagasan lain yang muncul adalah fenomena itu muncul mungkin karena kebakaran hutan yang berada di baliknya, namun tidak ada kebakaran yang dilaporkan.
Apakah pernah terjadi sebelumnya?
Fenomena serupa juga pernah terjadi di China. Menurut Live Science, badai geomagnetik menyebabkan langit berwarna merah darah di atas China, Korea, dan Jepang pada 1770.
Sejarawan yang pernah meneliti peristiwa itu menemukan langit merah berlangsung selama seminggu. (*)