Liga Champions
Rahasia Liverpool ke Final Liga Champions Dibongkar Juergen Klopp, Luis Diaz dkk Borong Rekor
Juergen Klopp sukses, strategi rahasia terungkap. Kini Luis Diaz dkk ukir sejumlah rekor. Liverpool sukses lolos ke final Liga Champions 2021-2022.
TRIBUNKALTENG.COM - Juergen Klopp sukses, strategi rahasia terungkap. Kini Luis Diaz dkk ukir sejumlah rekor. Liverpool sukses lolos ke final Liga Champions 2021-2022.
Ya, Liverpool memastikan diri menjadi finalis Liga Champions setelah mengalahkan Villarreal 3-2 pada Rabu (4/5/2022) dini hari WIB di El Madrigal.
Nah, Hasil itu membuat Liverpool menang agregat 5-2 setelah juga mengalahkan Villarreal 2-0 di Anfield pada pekan lalu.
Skor agregat sempat dibuat sama kuat 2-2 oleh Villarreal di akhir babak pertama leg kedua.
Baca juga: Jelang Fiorentina vs AS Roma, Jadwal Liga Italia Inter Milan vs Empoli, Nerazzurri Scudetto?
Baca juga: Pemain Baru Persik Pengganti Youssef Ezzejjari Mendekat, Susul Renan Silva si Eks Madura United
Boulaye Dia (menit ke-3) dan Francis Coquelin (41') membawa Villarreal memimpin 2-0.
Namun, dalam waktu hanya setengah jam di babak kedua, Liverpool membalikkan skor.
Gol-gol dari Fabinho (62'), Luis Diaz (67'), dan Sadio Mane (74') membuat Liverpool melakukan comeback dan memastikan diri menjadi finalis pertama Liga Champions musim ini.
Seperti dikutip dari Opta, sejumlah rekor mengiringi keberhasilan tim asuhan Juergen Klopp lolos ke final Liga Champions untuk ketiga kalinya dalam lima tahun terakhir.
Liverpool menjadi tim keempat yang mampu minimal 10 kali lolos ke final Piala/Liga Champions.
Si Merah menyusul daftar elite yang sebelumnya hanya diisi Real Madrid (16), AC Milan (11), dan Bayern Muenchen (11).
Baca juga: Masalah Markas PSM Makassar Disorot PT Liga Indonesia Baru Jelang AFC Cup 2022 dan Liga 1
Juergen Klopp juga menyusul Marcello Lippi, Sir Alex Ferguson, dan Carlo Ancelotti sebagai pelatih yang sukses empat kali lolos ke final UCL.
Liverpool menjadi klub Inggris pertama yang lolos ke final Piala/Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga pada musim yang sama.
Keberhasilan lolos ke final Liga Champions memang membuat Liverpool menjaga mimpi meraih quadruple winners.
Ya, Mohamed Salah dkk. sudah menjuarai Piala Liga Inggris.
Mereka juga akan bermain di final Piala FA serta Liga Champions.
Di final Piala FA, Liverpool akan menghadapi Chelsea pada 14 Mei mendatang.
Liverpool menunggu pemenang laga Real Madrid vs Manchester City sebagai calon lawan di final Liga Champions pada 22 Mei.
Selain itu, Si Merah masih berpeluang menjuarai Liga Inggris dengan sekarang sedang berada di posisi kedua klasemen.
Dengan tiga gol yang dicetak ke gawang Villarreal, Liverpool telah membukukan 139 gol dalam 57 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Jumlah itu adalah yang terbanyak dibuat Liverpool dalam satu musim sepanjang sejarah mereka.
Liverpool masih akan memainkan total 6 pertandingan di sisa musim ini.
Rinciannya 4 di Liga Inggris, 1 final Piala FA, dan 1 final Liga Champions.
Artinya, rekor gol The Reds sangat mungkin masih bisa dipertajam lagi.
Nah, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, ungkap rahasia taktik ketika berhasil mengalahkan Villareal di Kandangnya Estadio de La Marica pada Rabu (4/5/2022) dan ke final Liga Champions.
Hasil ini istimewa bagi Liverpool dan Jurgen Klopp mengingat dalam pertandingan itu Liverpool hampir kena Comeback Villareal yang mencetak 2 gol di babak pertama.
“Dalam kondisi buntu seperti itu, kami akan mencari jalan keluar dari permainan. Jadi, ketika Pete [Krawietz] masuk, saya mengatakan kepadanya, 'Temukan situasi di mana kita bisa melakukannya eksploitasi tim lawan seperti yang kami inginkan,' tapi ternyata tidak ketemu," katanya di situs resmi Liverpool, Rabu (4/5/2022)
Dan ketika Klopp ngobrol kembali dengan asistennya tersebut, Pete Krawietz bilang masih belum menemukan celah untuk keluar dari situasi tekanan Villareal.
Lantas, mereka pun menganalisis pertandingan dan akhirnya bisa sukses seperti rencana dan bikin Villareal takluk di kandang.
“Start jelas sangat sulit, kami terkesan dengan usaha Villareal. Kami toh tidak memiliki build-up yang terlihat bagus pada babak pertama, kami tidak bermain dan mengisi di ruang-ruang yang tepat, tiba-tiba saja kami hanya bisa menendang bola panjang dan mencoba memaksanya. Ini tidak bagus dan berbahaya dalam sebuah pertandingan, momentum kami juga sedikit,” paparnya.
Lantas, pada babak kedua, ia pun menggenjot para pemain untuk lebih mengisi antar ruang dan mengisi jarak antar lini pemain di Villareal.
“Jadi kami hanya menjelaskan kepada para pemain di mana harus memainkan bola dan apa yang harus kami lakukan. Kami harus lebih kuat, harus bergerak lebih cerdas karena jelas di babak pertama kami tidak cukup bergerak,” ungkapnya.
Ia pun menilai, pada babak pertama, Liverpool kehilangan kontrol di lini tengah dan trio depan Liverpool terlalu kaku.
Itulah alasan ia menarik Diogo Joga dengan Luis Diaz di babak kedua dan menggeser Sadio Mane sebagai false 9.
“Lini tengah juga kosong, tidak ada gelandang yang benar-benar menguasai di sana di babak pertama, apalagi tiga pemain depan terlalu kaku: Sadio kiri, Mo kanan dan Diogo di tengah. Tidak ada fleksibilitas dan kami membuat perubahan taktikal dengan pasti,” ujarnya.
Ini penting agar menciptakan peluang dan tentu saja masalah bagi mereka. Karena pertahanan mereka Tangguh dan kerapatan pemain Villareal. Hal itulah yang harus kami ubah, mengisi ruang-ruang tengah,” paparnya.
Pertandingan itu berakhir 2-3 untuk Liverpool dengan total agregat 5-2 dan mengantar Liverpool ke Final Liga Champions.
Tentang Liverpool ke Final Liga Champions
Kini Jurgen Klopp pun tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya usai Liverpool ke Final Liga Champions, ketiga kali dalam 5 tahun terakhir.
“Luar biasa, rasanya seperti yang pertama saja. Ini jujur saya katakan, karena Liga Champions selalu begitu istimewa. Bagi saya, ini adalah kompetisi klub terbaik di dunia. Saya menyukainya, suka suaranya, semuanya, suka malam-malam dalam pertandingan di Liga Champions,” tuturnya.
Klopp pun memuji Villareal dan apa yang mereka suguhkan dalam pertandingan tersebut.
“Hormat kepada Villarreal, stadion yang benar-benar luar biasa ini, apa yang dilakukan orang-orang di sini memesona, apa yang dilakukan Unai [Emery] juga luar biasa. Mereka menempatkan kami dalam situasi sulit, semuanya hebat. Jadi rasanya sangat spesial hasil pertandignan ini, karena Villareal menyulitkan kami," jelasnya.
“tetapi pada akhirnya kami juga pantas mendapatkan tike ke final ini dan itu sangat keren,” tutupnya.
Liverpool tinggal menunggu pemenang laga Real Madrid vs Manchester City sebagai calon lawan di final Liga Champions pada 22 Mei.
( Tribunkalteng.com /BolaSport/Serambinews.com)
