Liga Champions
Rahasia Liverpool ke Final Liga Champions Dibongkar Juergen Klopp, Luis Diaz dkk Borong Rekor
Juergen Klopp sukses, strategi rahasia terungkap. Kini Luis Diaz dkk ukir sejumlah rekor. Liverpool sukses lolos ke final Liga Champions 2021-2022.
Di final Piala FA, Liverpool akan menghadapi Chelsea pada 14 Mei mendatang.
Liverpool menunggu pemenang laga Real Madrid vs Manchester City sebagai calon lawan di final Liga Champions pada 22 Mei.
Selain itu, Si Merah masih berpeluang menjuarai Liga Inggris dengan sekarang sedang berada di posisi kedua klasemen.
Dengan tiga gol yang dicetak ke gawang Villarreal, Liverpool telah membukukan 139 gol dalam 57 pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Jumlah itu adalah yang terbanyak dibuat Liverpool dalam satu musim sepanjang sejarah mereka.
Liverpool masih akan memainkan total 6 pertandingan di sisa musim ini.
Rinciannya 4 di Liga Inggris, 1 final Piala FA, dan 1 final Liga Champions.
Artinya, rekor gol The Reds sangat mungkin masih bisa dipertajam lagi.
Nah, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, ungkap rahasia taktik ketika berhasil mengalahkan Villareal di Kandangnya Estadio de La Marica pada Rabu (4/5/2022) dan ke final Liga Champions.
Hasil ini istimewa bagi Liverpool dan Jurgen Klopp mengingat dalam pertandingan itu Liverpool hampir kena Comeback Villareal yang mencetak 2 gol di babak pertama.
“Dalam kondisi buntu seperti itu, kami akan mencari jalan keluar dari permainan. Jadi, ketika Pete [Krawietz] masuk, saya mengatakan kepadanya, 'Temukan situasi di mana kita bisa melakukannya eksploitasi tim lawan seperti yang kami inginkan,' tapi ternyata tidak ketemu," katanya di situs resmi Liverpool, Rabu (4/5/2022)
Dan ketika Klopp ngobrol kembali dengan asistennya tersebut, Pete Krawietz bilang masih belum menemukan celah untuk keluar dari situasi tekanan Villareal.
Lantas, mereka pun menganalisis pertandingan dan akhirnya bisa sukses seperti rencana dan bikin Villareal takluk di kandang.
“Start jelas sangat sulit, kami terkesan dengan usaha Villareal. Kami toh tidak memiliki build-up yang terlihat bagus pada babak pertama, kami tidak bermain dan mengisi di ruang-ruang yang tepat, tiba-tiba saja kami hanya bisa menendang bola panjang dan mencoba memaksanya. Ini tidak bagus dan berbahaya dalam sebuah pertandingan, momentum kami juga sedikit,” paparnya.
Lantas, pada babak kedua, ia pun menggenjot para pemain untuk lebih mengisi antar ruang dan mengisi jarak antar lini pemain di Villareal.
