Berita Palangkaraya
Souvenir Mandau Dayak, Disenangi Wisatawan Lokal dan Turis Asing Kala Berkunjung ke Palangkaraya
“Biasanya kalau wisatawan lokal atau mancanegara, datang ke toko yang pertama dilihat yakni Mandau,” ujar Iwan pemilik toko souvenir Palangkaraya.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Liburan pastinya tak jauh dari tempat wisata, kuliner, dan tentunya oleh-oleh.
Para wisatawan yang datang ke daerah tertentu, pastinya ingin sekali memiliki souvenir khas daerah yang dikunjunginya.
Hal tersebut sebagai buah tangan, bahwa wisatawan tersebut pernah datang ke kota tersebut.
Di Kota Palangkaraya sendiri terdapat tempat yang khusus menjual souvenir khas Kalimantan Tengah.
Komplek Pertokoan yang berlokasi di Jalan Batam, Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Komplek pertokoan di Jalan Batam menjual berbagai souvenir khas Dayak.
Baca juga: Kawasan Stadion Panunjung Tarung Kualakapuas Jadi Alternatif Tempat Ngabuburit di Kapuas
Baca juga: Wisata Palangkaraya, Kunjungi Sejarah Tugu Soekarno Hingga Nikmati Kuliner Sungai Kahayan
Baca juga: Palangkaraya PPKM Turun ke Level 2 Covid-19, 21 Kelurahan Sudah Zona Hijau
Tribunkalteng.com berkesempatan berbincang-bincang dengan salah seorang pemilik toko souvenir, Iwan.
“Biasanya kalau wisatawan dari luar pulau atau mancanegara, datang ke toko yang pertama dilihat yakni Mandau,” ujarnya, Selasa (26/4/2022).
Ia menambahkan, senjata tradisional Mandau menjadi salah satu pilihan para wisatawan maupun turis.
Hal tersebut dikarenakan, Mandau memiliki kumpang (sarung mandau) yang diselimuti dengan bulu, gigi sapi, dan kulit sapi.
Bahkan terdapat kumpang yang diukir sedemikian rupa, berhiaskan ornamen khas suku Dayak.
“Kalau biasanya banyak yang membeli Mandau Jempol, namun itu tergantung selera pembeli ingin Mandau yang seperti apa,” ungkap Iwan.
Bahkan terdapat gagang Mandau yang terbuat dari tanduk rusa, membuat semakin eksotiknya senjata tersebut.
Harga yang ditawarkan juga cukup variatif, Mandau dijual mulai harga Rp 250 Ribu hingga Rp 2,5 Juta, tergantung gagang, kumpang, pisau raut, dan besi yang digunakan.
Hal inilah yang menjadi daya tarik Mandau, sehingga banyak para wisatawan dan turis yang membeli Mandau sebagai oleh-oleh.
Tak hanya itu, komplek pertokoan juga menjual berbagai macam pernak pernik khas Dayak lainnya.
Seperti tas rotan, batu akik, kayu bajakah, kerupuk amplang, tas manik-manik, tas kulit kayu, Mandau, telawang, tombak, kain batik Dayak, dan minyak.
Pemilik Toko lainnya, Risnani Nasir mengatakan minyak juga menjadi salah satu oleh-oleh yang paling sering diburu.
“Kalau minyak, yang paling sering dicari pembeli minyak burung bubut dan minyak bulus,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegunaannya kedua minyak tersebut hampir sama untuk pijat dan urut.
“Tapi katanya khasiat dari minyak burung bubut lebih manjur dari pada minyak bulus, namun kedua minyak tersebut selalu laris,” ujar Risnani.
Ia mengatakan, minyak yang dijual dibanderol mulai dari Rp 25 Ribu hingga Rp 150 Ribu perbotolnya. (*)