8 Kali Nikah Selalu Cerai, Kenalan di Facebook Pria 55 Tahun Ini Menikah Lagi dengan Remaja 16 Tahun
Kehidupan pernikahan laki-laki bernama Sapar (55) ini selalu berujung perceraian, kini dia menikah lagi dengan remaja masih berusia 16 tahun
TRIBUNKALTENG.COM, LOMBOK - Kehidupan pernikahan laki-laki bernama Sapar (55) ini selalu berujung perceraian, tapi kini dia menikah lagi dengan remaja masih berusia 16 tahun.
Sapar mengaku sudah 8 kali menikah, dan kesemuanya berujung pada perpisahan alias perceraian.
Beragam penyebab kandasnya biduk rumah tangga yang dibangun Sapar.
Namun, warga Lombok Tengah, NTB ini tidak kapok dan terus berulang menikah dan menikah lagi.
Baru-baru ini, Sapar kembali menikah untuk kali kesembilan dengan perempuan yang selisih umurnya 39 tahun.
Baca juga: Akan Menikah di Tahun Ini, Mudjie Massaid Buka Suara Soal Hubungannya dengan Angelina Sondakh
Baca juga: 9 Tahun Jadi Janda, Catherine Wilson Ingin Menikah dan Ungkap Kriteria Pria yang Diincar
Baca juga: 4 Tahun Pacaran dengan Egy Maulana Vikri, Adiba Putri Umi Pipik-Ustaz Uje Tak Mau Segera Menikah
Sapar yang sudah berusia lebih dari setengah abad menikah Sahmin yang baru 16 tahun.
Pernikahan dengan selisih umur yang jauh ini Viral di Medsos, bahkan pernikahan Sapar dengan Sahmin mendapat respons dari sang Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah
Lantas siapa sosok Sapar? Informasi yang dihimpun TribunLombok.com, menyebutkan Sapar adalah warga Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Sapar sempat merantau di negeri Jiran Malaysia sebelum menikah dengan Sahmin.
Ia juga pernah menikah, namun mahligai rumah tangga kandas di tengah jalan.
Istri Sapar saat itu tidak tahan karena ditinggal jauh merantau.
"Perkiraan, dia (mantan istri) saya merantau kan itu karena main wanita padahal semata-mata itu adalah untuk mencari uang," jelas Sapar.
Sapar juga mengaku sudah menikah sebanyak delapan kali dan ujungnya selalu berakhir cerai.
Sehingga pernikahan dengan Sahmin adalah pernikahan yang kesembilan kalinya untuk Sapar.
Sapar menyebut, perceraian dengan istri-istri sebelumnya karena banyak faktor, termasuk tidak mendapat restu dari orang tua.