Berita Kalsel
Warga Kertak Hanyar Kabupaten Banjar Geger, Seorang Pria Meninggal Tak Wajar Dalam Rumahnya
Warga yang bermukim di Jalan A Yani km 7 Gang Barunai RT 03 Kelurahan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Jumat (15/4/2022), geger.
TRIBUNKALTENG.COM, BANJARMASIN - Warga yang bermukim di Jalan A Yani km 7 Gang Barunai RT 03 Kelurahan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Jumat (15/4/2022), geger.
Seorang pria 28 tahun yang tinggal di kawasan tersebut meninggal dunia secara tidak wajar diduga mengakhiri hidupnya di dalam rumahnya.
Hal ini diketahui setelah kerabat dan warga di sana mendapati pria berinsial RR meninggsl tak wajar dengan posisi leher terjerat seutas tali yang tergantung di langit-langit rumah.
Sontak saja, kejadian tersebut menghebohkan warga sekitar pukul 11.00 Wita.
Setelah anggota polisi sektor Kertak Hanyar melakukan pemeriksaan TKP, jenazah RR pun kemudian dievakuasi ke Instalasi Pemulasaraan RSUD Ulin untuk dilakukan visum.
• NEWS VIDEO, BNNP Kalteng Musnahkan Barang Bukti Sabu Seberat 282,56 Gram
Baca juga: BBPOM Palangkaraya Lakukan Pengawasan Bahan Makanan dan Minuman di Pasar Ramadhan
Baca juga: Arus Lalu Lintas dan Keamanan Misa Jumat Agung di Gereja Katedral Santa Maria Palangkaraya Kondusif
Abdul Gafar (55), ayah RR yang saat itu ada di kamar jenazah mengatakan, ia pertama kali dikabari oleh anak dan menantunya.
"Saat datang ke rumahnya, saya lihat dia sudah nggak ada (meninggal), diturunkan dari tali," cerita Gafar.
Adapun, menurut keterangan pria 55 tahun itu, warga dan juga anak laki-lakinya penasaran lantaran sejak tadi malam RR tak kelihatan keluar rumah.
Namun ternyata setelah diperiksa, pria itu sudah dalam posisi tergantung seutas tali.
"Kemudian anak sama menantu saya menggedor pintu rumah siang tadi, cukup lama menggedornya, karena memang saya tidak mendengar," lanjutnya.
Sang anak lantas meminta Gafar untuk menenangkan diri, duduk terlebih dahulu, sebelum diberitahu bahwa RR sudah meninggal dunia.
"Pas saya datang ke rumahnya, dia sudah diturunkan dari talinya, lalu dibawa ke sini (kamar mayat)," ucap Gafar.
Ia sendiri cukup lama tak bertemu dengan RR karena kesibukan masing-masing.
"Sekitar setengah bulan lalu, ada ke rumah, sama istrinya, cuma berkunjung biasa sih, setelahnya nggak ada lagi," beber Gafar.
Lanjut Gafur, hati kecilnya sempat menggumam kenapa anaknya itu tak kunjung menengoknya.
"Kemudian hari ini entah kenapa saya agak berat mau pergi bekerja ke daerah Sungai Rangas di Martapura Barat sana, karena puasa dan nanggung juga, mau salat jumat," papar Gafar.
Yang ia ingat, sekitar tiga hari lalu saja istri RR mampir ke rumahnya di kawasan Pemurus.
Saat itu, istri RR yang berinisial R, meminta Gafar untuk mengantarnya pulang setelah berkunjung di rumah kerabat yang juga berada di kawasan Pemurus.
"Saat itu dia dalam kondisi terluka di bagian tangan, tapi kata dia itu karena tergores kaca," tambahnya.
Hingga saat ini, R pun diketahui tak terlihat batang hidungnya dan tak bisa juga dihubungi.
Beredar pula kabar jika R sebelumnya sempat terjadi cekcok mulut dengan seseorang.
"Kalau itu saya kurang tahu, dengan istrinya sekalipun, saya juga kurang tahu, urusan rumah tangga anak, yang namanya bertengkar wajar saja, bertengkar sedikit nanti baikan lagi," ujar pria bertopi itu.
Ia hanya berharap semoga ada penyelesaian yang baik antara R dengan pihaknya. Karena bagi Gafar, saat keduanya memutuskan menikah 6 bulan silam, dalam niatan yang baik.
RR sendiri diketahui pernah menikah dengan seorang perempuan di Jakarta dan memiliki seorang anak.
Setelah bercerai dari wanita itu, ia kemudian menikahi R 6 bulan lalu secara siri.
Kapolsek Kertak Hanyar, Iptu Agung Kristanto SH melalui Kanit Reskrim, Ipda Bambang Watno SH, diwawancarai terpisah membenarkan adanya penemuan mayat yang diduga meninggal dunia akibat gantung diri.
"Masih kami dalami, menunggu hasil dari medis juga, sementara yang kami temukan di lokasi ada seutas tali, di mana RR ini tergantung dengan tali tersebut sebelum ditemukan warga," tutup Kanit reskrim.
Cegah Bunuh Diri
Dilansir dari Kompas.com, sara terbaik untuk mencegah bunuh diri adalah dengan mengenali tanda-tandanya.
Berikut tanda-tanda seseorang yang memiliki keinginan bunuh diri:
menarik diri dari teman atau keluarga
merasa kehilangan harapan
membicarakan kemarian
kehilangan minat pada aktivitas kegemarannya
mengalami perubahan mood ekstrem
menunjukan tanda-tanda kecemasan
mudah kesal pada hal-hal kecil
Lalu, apa yang harus kita lakukan saat orang terdekat menunjukan tanda-tanda bunuh diri?
Ketika ada teman atau keluarga menunjukkan tanda-tanda bunuh diri, berikut langkah-langkah yang bisa kita lakukan:
1. Jangan remehkan perasaan mereka
Meski kita merasa masalah yang mereka alami bukanlah hal besar, jangan menyepelekan apa yang mereka rasakan.
Hal terpenting yang harus kita perhatikan adalah seberapa serius mereka memandang persoalan hidup yang dialami.
Selain itu, dengarkan apa yang mereka katakan tanpa memberikan penilaian pribadi. Jangan sampai kita meremehkan pengalaman atau emosi mereka.
2. Anggap tindakan bunuh diri sebagai tangisan meminta bantuan
Ketika seseorang mencoba bunuh diri, belum tentu mereka ingin mati. Sebaliknya, perilaku bunuh diri adalah indikator bahwa mereka menderita secara emosional tanpa mengetahui bagaimana cara menghadapinya.
Itu sebabnya, mereka memandang bunuh diri sebagai satu-satunya jalan untuk mengakhiri penderitaan yang mereka hadapi.
Hal yang harus kita lakukan adalah berusaha mendekati mereka dan yakinkan mereka jika Anda selalu ada untuk memberi bantuan.
3. Jadi pendengar yang baik
Menceritakan apa yang kita rasakan bisa membantu melepaskan sebagian beban, termasuk mencegah keinginan bunuh diri.
Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harusbisa menjadi pendengar yang baik ketika dipercaya oleh orang lain sebagai tempat mereka untuk menceritakan permasalahan hidupnya.
Menjadi pendengar yang baik tidak memerlukan keahlian khusus. Kita hanya perlu mendengarkan ceritanya tanpa membrikan penilaian pribadi.
Cukup hadir dan tunjukkan bahwa kita peduli padanya sudah mampu menyelamatkan nyawa mereka yang berniat mengakhiri hidup.
4. Dorong mereka untuk mendapatkan bantuan profesional
Meski keinginan kasus bunuh diri bisa muncul secara tiba-tiba, kemungkinan besar pemicunya telah ada dalam waktu yang lama.
Itu sebabnya, mendapatkan bantuan profesional dengan segera bisa menjadi langkah yang penting dalam mencegah bunuh diri.
Hilangkan stigma seputar bunuh diri dan beri semangat orang-orang yang sedang berjuang dengan tekanan emosional untuk mendapatkan bantuan profesional. (*)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Sejak Malam Tak Terlihat, Pria 28 Tahun di Kertakhanyar Banjar Kalsel Ditemukan Tak Bernyawa