Masyarakat Palangkaraya Sambut Baik Kebijakan Pembukaan Pasar Wadai Ramadhan

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Rencana dibukanya kembali Pasar Wadai Ramadhan disambut baik masyarakat dan pelaku UMKM Kota Cantik Palangkaraya. Menurutnya berdampak kepada ekonomi warga. 

Seperti dituturkan Laila (33) pemilik toko RR Kembar yang berjualan di Pasar Kahayan, Palangkaraya. Adanya Pasar Wadai itu membuat dagangannya laris manis khususnya buah Kurma. 

"Bagus ya, karena sudah beberapa tahun tidak ada Pasar Wadai disini. Masyarakat senang jika dibuka lagi (Pasar Wadai)," kata Laila, Senin (21/3/2022). 

Sebelumnya dulu Pasar Wadai ramai dijejali pelaku UMKM berjualan di depan Pasar Kahayan dari pukul 14.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Baca juga: Pasar Wadai di Kota Palangkaraya Bakal Dibuka Kembali dengan Protokol Kesehatan Ketat

Baca juga: Adzan Tak Lagi Pakai Pengeras Suara, Alat Toa Masjid Baitul Muttaqien Palangkaraya Dicuri

Baca juga: Pemilihan Putra-Putri Pariwisata Palangkaraya Digelar Kembali, Genjot Promosi Pariwisata

Yang menjual aneka ragam kuliner untuk berbuka puasa. Dari kue, lauk-pauk hingga minuman dari khas berbagai daerah. 

Meskipun para pedagang menyewa lapak yang telah disediakan Pemerintah Kota Palangkaraya, mereka mengaku justru dipermudah. Karena, pedagang tinggal berjualan dengan tenda yang sudah dipasang. 

Hal senada juga diungkapkam Hendra (33) penjual pentol telur yang biasa berjualan di Pasar Wadai. 

Dia menilai, masyarakat terbantu dengan adanya dibuka Pasar Wadai Ramadhan ini. Dengan banyak pilihan menu untuk berbuka puasa. 

"Saat Ramadhan masyarakat biasanya mencari makanan dan minuman untuk berbuka. Kalau dibuka Pasar Wadai nya lagi mempermudah masyarakat mencari menu buka puasa," kata Hendra. 

Pria gemar memakai topi ini juga mengaku kecipratan rejeki saat dibukannya Pasar Wadai. "Ya, dagangan makin ramai," katanya. 

Sementara itu Pemerintah Kota berencana meresmikan membuka Pasar Wadai Ramadhan di Pasar Kahayan. 

Dengan 5 titik tersebar di Kelurahan Pahandut, Langkai, Menteng, Palangka dan Bukit Tunggal Kota Palangkaraya. 

Para peserta yang menjual diwajibkan prokes ketat dan sudah vaksin dosis 2. Lalu sampel makanannya akan diuji oleh BPOM untuk memastikan aman dan halal dikonsumsi. (*)