Usai Janji Ungkap Mafia Minyak Goreng, Mendag Lutfi Ngaku Bingung Stok Migor Mendadak Melimpah
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku bingung stok minyak goreng mendadak kembali melimpah
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Setelah menjanjikan akan mengungkap mafianya, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku bingung stok minyak goreng mendadak kembali melimpah.
Muhammad Lutfi mengaku sudah melakukan inspeksi ketersediaan minyak goreng ke sejumlah ritel modern di Jakarta.
Dan, Mendag Muhammad Lutfi terkejut karena melihat etalase minyak goreng yang sebelumnya kosong kini penuh minyak goreng.
Melimpahnya stok minyak goreng ini terjadi setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Baca juga: Catat, Mendag Lutfi Janji Mafia Minyak Goreng Ditangkap dan Tersangka Diumumkan pada Senin Depan
Baca juga: Ini Kata Megawati Soekarnoputri Soal Antre Minyak Goreng: Tiap Hari Itu Ibu-ibu Hanya Menggoreng?
Baca juga: Setelah HET Dicabut, Stok Minyak Goreng Langsung Melimpah, Ada Apa? Ini Kata Pengamat & YLKI
"Saya juga bingung barang ini dari mana? tiba-tiba keluar semua," kata Mendag di Jakarta, kemarin.
Mendag Lutfi menuturkan ketersediaan minyak goreng mendapat respons positif konsumen.
Meskipun harganya lebih tinggi, kata Mendag, tidak banyak ibu-ibu yang mengeluh.
"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," ucap Mendag.
Mendag menjamin tidak lama lagi harga minyak goreng akan turun apabila ketersediaan di pasar semakin banyak.
Menurutnya, penurunan harga terjadi sesuai dengan prinsip mekanisme pasar.
"Paling tidak semingguan nanti ada Filma dan merk lainnya akan membuat harga turun, jadi tidak bisa langsung," ucap Mantan Duta Besar Indonesia untuk AS ini.
Mendag Lutfi meyakini penurunan harga ini akan sangat membantu menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.
Ia pun berpesan kepada pelaku usaha yang menjalankan bisnis kuliner agar membeli minyak curah bersubsidi yang dijual di pasar tradisional.
"Untuk minyak kelapa sawit curah dijual Rp 14.000 per liter sedang yang kemasan dijual mengikuti nilai keekonomian," tukasnya.
Sebelumnya, Mendag menjanjikan pihak-pihak yang menjadi mafia goreng akan diumumkan pada Senin depan, sekaligus memastikan mereka ditangkap.