Selebrita

Tumpukan Tengkorak Kepala Dipilih Furry Setya si Purnomo Tukang Ojek Pengkolan, Jhon Jawir Bereaksi

Furry Setya menceritakan momen liburannya bersama Dwinda Ratna di Pulau Dewata Bali, memantik reaksi Jhon Jawir.

Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
Instagram @jhon_jawir
Keakraban Jhon Jawir dan Furry Setya, pemeran Tukang Ojek Pengkolan. 

TRIBUNKALTENG.COM - Pasangan Furry Setya dan Dwinda Ratna baru-baru ini tampak sedang berlibur di sebuah Pulau Dewata Bali. Keduanya pamer foto tak biasa, memicu reaksi Jhon Jawir.

Kini Furry Setya si 'Purnomo' di Tukang Ojek Pengkolan membagikan momen baru yang tampak mengerikan bersama istrinya, Dwinda Ratna, lokasi dengan tumpukan tengkorak kepala jadi pilihan.

Hal tersebut sontak membuat Jhon Jawir si 'Jono' di sinetron Tukang Ojek Pengkolan berkomentar aneh.

Ya, Furry Setya menceritakan momen liburannya bersama Dwinda Ratna di Pulau Dewata Bali.

Baca juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Bereaksi Efek Ulah Atta Picu Tangisan Baby Leslar, ini Kata Aurel

Baca juga: Penampilan Alleia Jadi Bodyguard Ariel NOAH Saat Syuting Menghapus Jejakmu, Trending YouTube

Melalui unggahan Instagramnya, tampak Furry Setya dan Dwinda Ratna sedang berada di sebuah desa.

Dalam foto itu, Mas Pur tampak mengenakan kaos putih dengan bawahan jeans biru terang sambil membawa tas dan kamera.

Sedangkan Dwinda tampak mengenakan dress berlengan panjang berwarna orange tua dilengkapi dengan topi di kepalanya.

Mengerikannya, kedua pasangan ini tampak sedang berpose di depan barisan kepala tengkorak.

Furry dan Dwinda pun tampak saling menunjukkan tengkorak kepala yang ada di belakang mereka.

Ternyata pasangan Furry dan Dwinda ini sedang berada di sebuah Desa Adat sekaligus Desa Tertua di Pulau Dewata Bali.

Baca juga: Nasib Mikhayla Kini Pasca Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Dijatuhi Hukuman, Theresa: Syok

Dalam keterangan foto tersebut, Furry Setya menceritakan momen liburannya bersama Dwinda Ratna di Pulau Dewata Bali.

Saat berada di Bali, Furry Setya dan istrinya, Dwinda Ratna menyempatkan untuk singgah sebuah bukit yang bernama Desa Trunyan.

Trunyan merupakan Desa Adat sekaligus Desa Tertua di Pulau Dewata Bali, berlokasi di Tepi Timur Danau Batur.

Furry Setya mengatakan bahwa setiap orang meninggal dunia di Desa Trunyan itu tidaklah dibakar melalui ritual Ngaben.

Melainkan mayat tersebut hanya dibiarkan membusuk di permukaan tanah dan dibawah udara terbuka yang berada di samping pohon.

Baca juga: Putri Anne Sindir Sibuk, Heboh Arya Saloka Tiduran di Paha Amanda Manopo Saat Adegan Ikatan Cinta

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved