Buaya Sebangau Serang Manusia

Teman Korban Melihat Langsung Buaya 5 Meter Menyerang Samsul Saat Mengikat Galam di Sungai

Seekor buaya Sungai Sebangau sepanjang lima meter menyerang Samsul (17) seorang pekerja Bansaw (tempat pemotongan kayu) Kamis (13/1/2022) sore.

Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
Polres Pulang Pisau untuk Tribunkalteng.com
Jenazah Samsul (17) ditemukan oleh Tim Gabungan usai diterkam buaya di Sei Sebangau Pulang Pisau Kalteng,Sabtu (15/1/2022). 

TRIBUNKALTENG.COM, PULANG PISAU -Seekor buaya Sungai Sebangau sepanjang lima meter menyerang Samsul (17) seorang pekerja Bansaw (tempat pemotongan kayu) Kamis (13/1/2022) sore.

Serangan buaya ganas penghuni Sungai Sebangau terhadap korban yang akhirnya ditemukan meninggal dunia dua hari setelahnya tersebut ternyata dilihat langsung oleh rekan korban yang saat itu juga sedang bekerja di bansaw tersebut.

Saat ditemukan oleh tim pencari, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia tanpa lengan kiri akibat di serang buaya tersebut.

Konflik buaya terhadap manusia di Sei Sebangau Pulang Pisau tersebut sudah yang ketiga kalinya terjadi berdasarkan catatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng.

Baca juga: BKSDA Imbau Tidak Ada Kekerasan ke Buaya Sebangau Kuala, Keluarga Korban Siapkan Tolak Bala

Baca juga: Pekerja Bansaw Diterkam Buaya di Sebangau Kuala Akhirnya Ditemukan Tewas Tanpa Lengan Kiri

Baca juga: Warga Terus Waspada Pasca Buaya Muncul di Desa Panarung Basarang Kapuas

Lokasi kejadian penyerangan buaya terhadap korban Samsul di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sebangau, Desa Panduran Sebangau Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Kapolres Pulang Pisau, AKBP Kurniawan Hartono melalui Kepala Seksi Humas Polres Pulang Pisau, Iptu Daspin menceritakan, Samsul diserang buaya saat sedang menaikkan kayu ke atas lokdek.

“Saat menaikkan kayu, Samsul diterkam dari belakang oleh buaya bewarna hitam sepanjang 5 meter menuju ke tengah sungai,” ujarnya.

Iptu Daspin menambahkan, pekerja bansaw yang berada di dalam air berjumlah 4 orang.

“Wandi, Fauzi, Amin dan korban Samsul adalah keempat pekerja bansaw,” papar Iptu Daspin.

Samsul saat itu sedang memasang tali untuk menaikkan kayu yang berada di dalam air.

Buaya diketahui memiliki indera penciuman yang tajam dan sensitif terhadap gerakan.

Selain itu, buaya juga memiliki rahang yang kuat guna menerkam mangsanya yang berada di dalam air maupun di darat.

“Samsul diterkam pada bagian lengan kiri hingga ke dada. Makanya saat jasad ditemukan, lengan kiri hilang dan pada bagian dada terdapat luka gigitan buaya,” ujar Iptu Daspin.

Teman-teman Samsul yang melihat kejadian tersebut langsung melapor pada pihak kepolisian setempat.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah (BKSDA Kalteng), Nur Patria Kurniawan mendapat laporan mengenai buaya menerkam manusia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved