Kisah Hidup
Babe Naim Melejit Berkat Tukang Ojek Pengkolan, Ini Kisah Otong Lalo Jatuh Bangun di Sinetron Komedi
Otong Lalo alias Babe Naim kerap memberikan canda tawa bagi penggemar setia Tukang Ojek Pengkolan
Penulis: Nor Aina | Editor: Rahmadhani
TRIBUNKALTENG.COM - Otong Lalo alias Babe Naim kerap memberikan canda tawa bagi penggemar setia Tukang Ojek Pengkolan.
Pasalnya, pelawak senior Otong Lalo sering menampilkan peran unik yang dimainkannya di sinetron Tukang Ojek Pengkolan.
Alih-alih berperan di Tukang Ojek Pengkolan atau TOP, ternyata di kehidupan nyata Babe Naim juga memiliki bisnis kuliner.
Bisnis yang dijalankannya yakni berjualan nasi uduk dan sudah dijalankannya sejak 2002 lalu, sebelum ia bermain di sinetron Tukang Ojek Pengkolan.
Dalam tayangan GTV-Infotainment, Otong Lalo terlihat sibuk berdagang sejak pagi buta.
Babe Naim bahkan lihai menggoreng lauk pauk sebagai pelengkap nasi uduk.
Baca juga: Lewat Video 28 Detik, Luna Maya Kembali Menyatu dengan Ariel NOAH dalam yang Tergantikan
Baca juga: Reaksi Greysia Polii hingga Ratchanok Lihat Kevin Sanjaya Romantis Bareng Valencia Tanoesoedibjo
Tercatat, Babe Naim sudah memulai bisnis nasi uduk ini sejak 2002 lalu.
Tampak terlihat kompak dengan sang istri untuk menyiapkan dagangan atau melayani pembeli.
Warung nasi uduk Babe Naim itu biasa buka pukul 05.00 pagi dan pukul 07.00 pagi biasanya sudah ludes terjual.
Sukses menjadi pemain TOP, rupanya keinginan Otong Lalo untuk membuka restoran justru ditolak sang istri.
"Ayok kita bikin warung nasi uduk Babe Naim TOP gitu. Kita cari venue di pinggir jalan. Dia enggak mau. Biarin aja rezeki kita dari pinggir rumah aja," ucap Otong Lalo menirukan jawaban sang istri.
Otong Lalo juga mengatakan jika ia break syuting pasti menyempatkan diri membantu istri jaga warung.
Berprofesi sebagai pesinetron, tak jarang Babe Naim diajak foto bareng oleh pembelinya.
* Otong Lalo alias Babe Naim masih berperan di sinetron Tukang Ojek Pengkolan

Meski hanya berlakon sebagai pemeran pendukung di sinetron TOP, pelawak senior Otong Lalo kerap ditunggu oleh pemirsa.
Lantaran peran yang dibawakannya tampak unik dan mengundang tawa bagi penonton.
Dalam cerita Tukang Ojek Pengkolan, Babe Naim sebagai pemilik kontarkan yang ditinggali oleh Ojak atau Eza Yayang.
Selain sebagai pemilik kontrakan, Babe Naim juga naksir Emak Mae alias Ranty Purnamasari.
Tiap episodenya, Babe Naim biasa bertandem akting dengan Haji Murod yang diperankan Suparman.
Saat berperan sebagai Babe Naim, logat Betawi kental terdengar dari mulut Otong Lalo.
Tak heran pembawaannya pun kerap disebut 'suka marah-marah', namun tingkahnya itu justru kerap mencuri tawa penontonnya.
Di usia tak muda lagi, Otong Lalo lantas disebut berhasil membuat tawa penonton.
* Jatuh Bangun Otong Lalo dalam Sinetron Komedi
Baca juga: Sempat Buron, Hadfana Firdaus Tertangkap, Video Aksi Tendang Sesajen Semeru untuk Konten Grup WA
Perjalanan karir Otong memang bisa dibilang luar biasa, dalam konteks konsistensinya.
Otong justru tetap memegang teguh niat yang ia ungkapkan saat masih sekolah berpuluh tahun lalu, yaitu menjadi pelawak.
Menjadi Babe Naim di sinetron TOP jelas membuat Otong Lalo mengalami peningkatan signifikan dari segi finansial.
Siapa sangka, meski pernah mengaku honornya jadi Babe Naim terbilang besar, Otong Lalo masih hidup sederhana sampai saat ini.
Otong Lalo menceritakan awal karirnya hingga dikenal seperti sekarang.
"Secara profesional mulai era TVRI sekitar tahun 1987-1987. Mulai dari lomba lawak mahasiswa, lomba lawak pelajar," buka Otong Lalo.
Ia menuturkan jika seangkatan dengan Bagito Grup.
Total, ia berkarir 35 tahun sebagai pelawak.
Otong Lalo juga menceritakan suka duka bekerja di industri entertainment.
Menurut Otong, sukanya menjadi pelawak adalah dikenal publik luas.
Sementara dukanya saat berada di titik nol, kesabarannya benar-benar diuji.
"Meskipun dalam keadaan duka, serba kurang. Job sepi, temen enggak ada yang noleh itu harus bisa kita taklukkin. Itu sekitar tahun 1993-1995. Tiga tahun lebih babe pernah kandas," ucap Otong.
Otong Lalo kemudian bercerita ia kemudian memutuskan membuka warung nasi uduk.
Usaha itu tetap ia jalankan meski kini sibuk dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan.
Ia tak menampik, sinetron Tukang Ojek Pengkolan adalah puncak kariernya.
"Artinya ngerasain kenyamanan berkarier, keleluasaan berpikir, berkarya, berkreatif kemudian mendapat pundi-pundi penghasilan ya di sinetron Tukang Ojek Pengkolan," ujar Otong.
*Honor Otong Lalo di sinetron Tukang Ojek Pengkolan
Awalnya ia agak sungkan menyebut nominal.
Tapi menurutnya honor yang ia terima di sinetron Tukang Ojek Pengkolan cukup memadai dan ia sangat bersyukur.
"Ya pokoknya kisaran Rp 50-70 jutaan sebulan," ungkap Otong.
Ia mengatakan honor awalnya tidak sebesar itu.
Namun terjadi peningkatan setiap tahun, apalagi setelah tayangan Tukang Ojek Pengkolan mencapai 3000 episode.
Honor yang didapatkan akan bertambah besar dari yang sebelumnya.
Namun Otong Lalo tetap bersyukur lantaran diusia yang tidak muda lagi, dirinya masih eksis di dunia seniman televisi. (*)
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)