Kisah Hidup

Kisah Pria Asal Toli-Toli Berpisah 18 Tahun dengan Ayah, Tangis Pecah Abdul J Lihat Kondisi Putranya

Kisah pilu dan haru dialami pria asal Toli-Toli, Sulawesi Utara Taqwatul Iman (19), akhirnya bisa kembali bertemu sang ayah berpisah selama 18 tahun

Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis
Iman didampingi sang ayah (Jaini) di RSUD Nunukan, Rabu (05/01/2022 pagi. 

"Lukanya sudah mulai kering. Tangan dan kakinya sudah mulai enak digerakkan. Dokter bilang kita lihat dulu kondisinya tiga hari ke depan. Bahkan perawat mau dampingi kami sampai di Tarakan baru mereka kembali ke Nunukan," ungkapnya.

Baca juga: ODGJ Nunukan Ditemukan Meninggal Dunia, Polisi Temukan Uang Belasan Juta di Saku Celana

Jaini beberkan, kesepakatan keluarga di Toli-Toli meminta dia merawat Iman di Tarakan. Sementara itu, istri dan anak Iman yang kini masih berusia 7 bulan itu juga akan diberangkatkan ke Tarakan dan tinggal bersama Iman.

"Bahkan istri kedua saya ingin Iman tinggal sama kami. Istri dan anak Iman itu tinggal di rumah orang tuanya. Katanya sakit-sakitan juga. Demi Allah saya tidak ada niat selama ini melalaikan tanggungjawab sebagai ayah terhadap Taqwatul Iman," imbuhnya.

Jaini mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang sudah membantu Iman, termasuk doa dari masyarakat Nunukan. Terlebih ibu Suriana yang sudah menjaga Iman selama di RS.

"Ibu Suriana itu luar biasa. Semoga Allah membalas kebaikannya. Terimakasih juga buat masyarakat Nunukan, para donatur termasuk Bupati Nunukan yang sudah prihatin dengan anak kami," pungkasnya.

Donasi berupa dana yang terkumpul di melalui rekening milikTaqwatul Iman hingga saat ini sebesar Rp54.100.000.

Kecelakaan yang menimpa kurang lebih seminggu lalu, Taqwatul Iman hanya bisa terbaring dengan tangan kiri yang sudah teramputasi.

Selain itu tulang kaki kiri Iman juga sempat bergeser. Tak hanya itu, ia juga memiliki sejumlah luka bekas terseret di aspal di bagian tangan dan kaki.

Iman mengaku, seminggu yang lalu dirinya mengalami kecelakaan saat ingin pergi mabetang (mengikat rumput laut), di Desa Bebatu, Sebatik Barat.

Baca juga: Belasan Titik Kawasan Nunukan Terendam Banjir Rob, BPBD Imbau Warga Waspada

Saat itu Iman dibonceng oleh rekan kerjanya. Dalam perjalanan dia mencoba mengenakan sweater, namun saat memasukan tangan kanannya, lengan sweaternya bagian kiri terjuntai masuk ke pelek motor.

Sontak tangan kiri Iman tergilas di pelek motor. Lalu,Taqwatul Iman jatuh dari motor bersama rekannya itu dan terseret di aspal. Ia kaget saat mengetahui tangan kirinya sudah tidak ada lagi.

Oleh temannya, Iman lalu diantar ke RSUD Nunukan untuk mendapat perawatan lebih intensif.

"Kejadiannya itu sudah seminggu yang lalu. Teman saya yang antar saya ke sini (RSUD Nunukan). Dan saya tidak punya keluarga juga di sini. Di Sebatik, baru tiga bulan saya kerja rumput laut," kata Taqwatul Iman kepada TribunKaltara.com, Senin (03/01/2022), sore. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Berpisah Selama 18 Tahun, Tangis Pecah di RSUD Nunukan Setelah Taqwatul Iman Bertemu Ayahnya.

Sumber: Tribun kaltara
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved