Piala AFF 2021

Shin Tae-yong Belum Mau Menyerah, Buka 4 Penyebab Kekalahan, Seandainya Dewangga Bikin Gol

Shin Tae-yong pun menyebut ada 4 faktor yang  menyebabkan skuadnya kalah telak pada leg pertama final Piala AFF 2020 itu

Editor: Dwi Sudarlan
Dok. PSSI
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong meski mengakui kekalahan dari Thailand dalam leg pertama final Piala AFF, masih belum mau menyerah. 

TRIBUNKALTENG.COM - Di tengah besarnya harapan menang, Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong justru kalah telak 0-4 dari Thailand dalam leg pertama final Piala AFF 2020.

Dalam laga di Stadion Nasional, Singapura, Rabu (29/12/2021), Timnas Indonesia besutan Shin Tae-yong itu seakan tidak berdaya dalam final Piala AFF 2020 melawan pasukan Gajah Perang Thailand

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pun menyebut ada 4 faktor yang  menyebabkan skuadnya kalah telak pada leg pertama final Piala AFF 2020 itu.

Empat gol Thailand ke gawang Timnas  Indonesia yang dikawal Nadeo Argawinata, diciptakan oleh Chanathip Songkrasin (3' dan 53), Supachok Sarachat (69'), dan Bordin Phala (84').

Baca juga: Timnas Indonesia vs Thailand Skor 0-4 di Final Piala AFF 2020 Leg 1, Dewangga Gagal Cetak Gol

Baca juga: Sosok Chanathip si Messi Gajah Perang, Cetak Gol di Final AFF Cup Timnas Indonesia vs Thailand

Baca juga: Hasil Timnas Indonesia U23 di Undian Piala AFF 2022, Tak Bertemu Thailand Tapi 1 Grup Malaysia

Menurut Shin Tae-yong, faktor pertama ialah minimnya pasukan muda Timnas Indonesia bertanding di laga final.

Sebagian besar materi pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 ini merupakan pemain muda.

Pemain senior ada tetapi tidak banyak juga yang berpengalaman di final turnamen internasional.

Faktor kedua adalah gol cepat pemain Thailand di awal laga.

Ketiga laga baru berjalan 3 menit, sepakan Chanathip Songkrasin mengoyak jala gawang Nadeo Argawinata.

Tragisnya, gol itu lebih terjadi karena kelengahan pemain belakang Timnas Indonesia.

Menurut pelatih asal Korea Selatan, gol cepat itu membuat situasi di atas lapangan menjadi sulit.

"Begitu babak pertama dimulai, kami langsung kebobolan. Situasi ini membuat situasi kami menjadi sulit," ujar Shin Tae-yong.

Lalu faktor ketiga ialah kegagalan Witan Sulaeman dan kawan-kawan dalam memaksimalkan peluang yang ada menjadi gol.

Tragis lagi, peluang emas di akhir babak pertama gagal dikonversi Alfeandra Dewangga menjadi gol padahal dia sudah berhadapan dengan kiper Thailand. 

Sayang, bola sepakan pemain asal PSIS Semarang itu justru melambung tinggi meski sudah terlepas dari kawalan pemain lawan.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved