Selebrita

Pengungsian Gunung Semeru Jadi Lokasi Syuting, ini Nasib TMTM Sinetron Christ Laurent

sempat terdengar aksi warga Lumajang yang ingin melakukan pemboikotan terhadap Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda.

Editor: Nia Kurniawan
Instagram lumajang.ku
Syuting Sinetron TMTM di Pengungsian Korban Gunung Semeru 

TRIBUNKALTENG.COM - Akibat pakai tempat pengungsian korban Gunung Semeru untuk lokasi syuting, rating Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda yang dibintangi Christ Laurent begini nasibnya.

Nah beberapa waktu belakangan Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda atau TMTM tengah ramai menjadi bahan perbincangan.

Hal ini dipicu oleh adegan mesra kedua pemain pendukung yakni Rebecca Tamara dan Leo Consul.

Terjadi di tengah lokasi pengungsian korban Gunung Semeru yang mengalami erupsi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Panji Petualang Tak Tinggal Diam, si Sahabat King Kobra Garaga Bantu Dokter Tangkap Ular

Akibat aksi keduanya tersebut, banyak masyarakat yang mengecam adegan TMTM lantaran dinilai kurang pantas dan mengganggu kenyamanan para pengungsi di lokasi tersebut.

Bahkan sempat terdengar aksi warga Lumajang yang ingin melakukan pemboikotan terhadap Sinetron TMTM.

Hal ini tampak lewat unggahan di akun instagram @pesona_lumajang Rabu (22/12/2021), dikutip Tribun Kalteng dari Banjarmasinpost.co.id

Dalam unggahan tersebut banyak masyarakat Lumajang yang mengaku kecewa lantaran kesulitan warganya justru dijadikan lahan mencari keuntungan bagi sejumlah pihak.

"ENCANA JADI AJANG !

Banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan bencana erupsi Semeru untuk kepentingan kelompoknya sendiri.

Contohnya beberapa hari lalu kita sempat ada yang membuat video clip di depan reruntuhan rumah korban erupsi Semeru

Ada pula yang datang sekedar berselpi-selpi (wisatawan)

Baca juga: Cintanya Bersama Ayya Renita Kandas, Anwar Sanjaya Move On di Tahun 2022: Kalau Aku Dikasih Jodoh

Lalu kita digegerkan oleh baliho-baliho yang membuat mata Mimin bagaikan kelilipan Awan Panas Guguran (APG),, suasananya seperti mau ada pelantikan presiden di wilayah terdampak erupsi semeru, karena kita tau sendiri lah yaa dengan banyaknya baliho tersebut bertebaran di pinggir-pinggir jln.

Lalu sekarang kita digegerkan oleh pembuatan film sinetron, entah apa nama sinetronnya Mimin nggak tau karena Mimin nggak pernah nonton sinetron.

Dari sini kita paham oknum-oknum yang memanfaatkan bencana sebagai ladang bisnis
Apa mereka nggak mikir???

Banyak sodara-sodara kita yang kehilangan keluarganya, kehilangan teman hidup, kehilangan tempat tinggal dan lain-lain tapi kok masih ada oknum-oknum yang memanfaatkan situasi ini demi kepentingannya sendiri?

Segini hinanya bencana di kota kami..

Ada yang tau nama pemerannya?
Mentions di kolom komentar," tulis akun tersebut.

Selain ramai mendapat kecaman dan pemboikotan dari berbagai pihak, dilansir melalui akun @indotv_official, Rabu (22/12/2021) kondisi rating sinetrin Christ Laurent dan teman - temannya tersebut mengalami penurunan drastis.

Jika sebelumnya TMTM selalu berada di urutan sepuluh besar, kini tampaknya seluruh kru dan pemain harus rela posisi mereka turun drastis di urutan ke-11.

Sementara itu menanggapi pemberitaan yang kini tengah menyoroti dirinya, lewat akun instagram miliknya Rebecca Tamara akhirnya buka suara dan menghaturkan permintaan maaf.

"Assalamualaiku,

Saya Rebecca, ingin meminta maaf sebesar2 nya atas kejadian ini. saya mengakui kesalahan saya untuk menerima adegan tersebut sesuai arahan.

Saya di sini tidak mau membela diri dalam hal ini. Sekali lagi saya mohon maaf sebesar besarnya, saya meminta maaf telah mengecewakan beberapa pihak, tidak ada maksud ataupun tujuan.

Semoga nantinya saya belajar untuk lebih memahami dan memilah kondisi dan belajar dari semua ini.

Saya ucapkan terima kasih untuk telah mengingatkan saya untuk menjadi lebih baik. Sekali lagi saya minta maaf dan turut berduka dalam musiba Semeru, saya bersama korban Semeru.

With love, Rebecca,".

Izin Syuting di Lokasi Pengungsian Gunung Semeru

Video proses syuting di lokasi pengungsian bencana letusan Gunung Semeru, viral di media sosial.

Sejumlah warga dan relawan pun menyayangkan hal tersebut.

"Itu mengambil keuntungan dari bencana, kalau menurut saya," kata relawan mandiri, Rayyan Agung, Rabu (22/12/2021).

Menurut keterangan relawan, lokasi syuting dilakukan di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Syuting itu dilakukan kemarin (Selasa, 21 Desember) di posko Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro,” kata Rayyan Agung.

Rayan mengaku tidak mengetahui apakah pengambilan gambar itu mendapatkan izin atau tidak.

Dia hanya melihat adanya surat yang beredar terkait pengambilan izin.

Namun diduga, kegiatan tersebut belum mengantongi izin.

"Yang saya ketahui masih mengajukan pengajuan, belum keluar izin," katanya.

Rayyan menilai syuting di lokasi bencana itu tidak etis.

Banyak warga yang juga bertanya-tanya mengapa posko pengungsian dijadikan lokasi syuting.

Rayyan pun mengaku sengaja mengabadikan pengambilan gambar supaya diketahui pemangku kebijakan dan pemerintah.

"Akhirnya saya sampaikan video itu melalui media sosial," kata dia.

Menurutnya, seharusnya warga berduka karena letusan Semeru menelan banyak korban.

Bahkan masih ada orang-orang yang belum ditemukan.

Beberapa warga juga kehilangan anggota keluarganya.

"Banyak warga yang tidak hanya kehilangan tempat tinggal tapi saudara, ibu, ayah dan lainnya," ujarnya.

Video syuting di lokasi bencana itu akhirnya viral di media sosial.


(Banjarmadinposot.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved