Liga 2 2021
Aksi Marah-marah Efek Kekalahan Persis Solo dari RANS, Pelatih Eko Purdjianto Kembali Menghilang
Aksi marah-marah terjadi di balik kekalahan Persis Solo dari RANS Cilegon, pelatih Eko Purdjianto juga kembali menghilang
TRIBUNKALTENG.COM - Aksi marah-marah terjadi di balik kekalahan Persis Solo dalam laga perdana Babak 8 Besar Liga 2 2021 dari RANS Cilegon FC, Rabu (15/12/2021), sang pelatih Eko Purdjianto pun 'menghilang' lagi.
Dalam laga Babak 8 Besar Liga 2 2021 itu, Persis Solo kalah 3-4 dari RANS Cilegon FC.
Duel 2 tim milik Kaesang Pangarep (Persis Solo) dan Raffi Ahmad (RANS Cilegon FC) di Babak 8 Besar Liga 2 2021 itu digelar di Stadion Pakansari Bogor, Rabu (15/12/2021).
Aksi marah-marah dilakukan staf manajer Persis Solo saat gol Alberto Goncalves menjelang bubaran dianulir wasit karena dianggap offside.
Baca juga: Kata El Loco Usai Masuk Bursa Top Skor Liga 2, Samai Pemain Sriwijaya FC & PSMS, Beto Teratas
Baca juga: Tolak Ban Kapten Timnas dari Asnawi, Evan Dimas Dipuji Netizen, Simak Profil Pemain Bhayangkara FC
Baca juga: Klasemen Grup B AFF Suzuki Cup 2021 Ketat, Hasil Indonesia vs Malaysia Jadi Penentu ke Semifinal
Staf itu langsung berlari ke arah salah seorang asisten wasit yang berdiri tak jauh dari titik sepak pojok.
Staf itu kemudian tampak menubruk asisten wasit.
Asisten wasit itu nampak kesakitan setelah insiden itu.
Staf tersebut sempat memegangi dadanya yang nyeri setelah aksi yang dilakukannya.
Sementara hakim garis tertatih dan sesekali memegang bagian tulang rusuknya.
Melihat insiden itu, wasit Abdullah langsung menunjuk sosok staf itu kemudian mengacungkan kartu merah.
Staf itu nampaknya tidak mengetahui bila dirinya dikartu merah dan tetap berjalan ke arah bench.
Dia kemudian duduk di bench sebelum akhirnya diperingatkan Abdullah untuk segera meninggalkan lapangan pertandingan.
Ia pun kemudian beranjak dari bench dan mengikuti arahan wasit.
Manajer Persis Solo, Jacksen F Tiago angkat bicara mengenai insiden dikartu merahnya salah seorang staf klub.
Menurutnya, dua gol Persis Solo yang dianulir mungkin menjadi faktor staf tersebut melakukan aksi itu.
