Berita Palangkaraya
Lengan Kiri Patah Bayi Perempuan di Baamang Kotim, Dokter Tangani Gunakan Metode Reduksi Tertutup
Tim Dokter Ortopaedi RS Betang Pambelum, akan menangani Bayi Perempuan tersebut dengan menggunakan metode reduksi tertutup, diungkapkan Dr Kristiawan
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Bayi Perempuan yang ditemukan warga Baamang, Kotim yang dibuang ibu kandungnya mengalami patah lengan kiri, kini dirawar intensif di Rumah Sakit Betang Pambelum.
Tim Dokter Ortopaedi RS Betang Pambelum, akan menangani Bayi Perempuan tersebut dengan menggunakan metode reduksi tertutup.
“Lengan kiri Bayi Perempuan yang patah, kita tangani dengan metode reduksi tertutup atau closed reduction,” jelas Dr Kristiawan Basuki Rahmat selaku Director Hospital Primaya Hospital Betang Pambelum.
Dia menjelaskan, tulang pada anak-anak lebih cepat pulih daripada tulang orang dewasa. Hal ini disebabkan anak-anak masih dalam masa pertumbuhan
Metode reduksi tertutup juga memiliki beberapa langkah dalam penerapannya.
Baca juga: Alami Patah Lengan Kiri, Begini Kondisi Terbaru Bayi Perempuan Temuan Warga Baamang Kotim
Baca juga: Curah Hujan Tinggi di Kota Palangkaraya, Warga di Bantaran Was-was Air Sungai Kahayan Naik Lagi
Reduksi tertutup memiliki tiga langkah utama yaitu menarik bagian distal ekstremitas sesuai garis tulang.
Reposisi saat fragmen saling terlepas berlawanan dari arah tenaga yang menyebabkan patah tulang, dan menyesuaikan kesetaraan tulang sesuai garis tulang.
Pihak RS Betang Pambelum melanjutkan proses penyembuhan lengan kiri bayi yang patah.
“Pada prinsipnya, kondisi bayi sudah stabil. Kalau nanti dikontrol lagi dan sudah membaik, baru gips akan dilepas,” ujar Dr Kristiawan Basuki.
Bayi akan dikontrol selama 1-2 minggu, bahkan 1 bulan oleh dokter ahli tulang.
Baca juga: Pemerintah Kota Palangkaraya Terapkan Kapasitas Gereja Sesuai Zonasi Saat Ibadah Natal
Pengontrolan dilakukan guna melihat perkembangan pada penyembuhan tulang bayi perempuan tersebut
Saat inipun kondisi Bayi Perempuan saat ini sedang dirawat di ruangan khusus Neonatal Intensive Care Unit (NICU), yang dikhususkan untuk bayi baru lahir atau sakit.
Dr Kristiawan Basuki juga mengatakan, bayi tersebut saat ini belum boleh dijenguk siapapun karena berada di ruang NICU.
Bahkan keluarganya sendiri tidak boleh, harus buat izin terlebih dahulu karena masih dalam perawatan intensif. (*)