Doa dan Amalan Islam
6 Keistimewaan Amalan Dzikir Istighfar, Dosa Besar Diampuni Allah SWT Jika Dikerjakan dengan Sungguh
Salah satu amalan Islam, yakni mengucapkan istighfar memiliki keutamaan jika dikerjakan dengan penghayatan dan kesungguhan.
Penulis: Nor Aina | Editor: Rahmadhani
Hal ini disampaikan dalam QS Attaubah ayat 113 dan 114 berikut:
مَا كَانَ لِلنَّبِىِّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن يَسْتَغْفِرُوا۟ لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوٓا۟ أُو۟لِى قُرْبَىٰ مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَٰبُ ٱلْجَحِيمِ, وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ ۚ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ
Arab latin: Mā kāna lin-nabiyyi wallażīna āmanū ay yastagfirụ lil-musyrikīna walau kānū ulī qurbā mim ba'di mā tabayyana lahum annahum aṣ-ḥābul-jaḥīm, Wa maa kaanas tighfaaru ibraahiima li abiihi illaa 'ammaw 'idatinw wa 'adahaaa iyyaahu falammaa tabaiyana lahuuu annahuu 'aduwwul lillaahi tabarra a minh; inna Ibraahiima la awwaahum haliim.
"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah dihadirkan Nya kepada bapaknya itu. kepada bapaknya itu. Nya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah SWT, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya info rahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun," (QS Attaubah ayat 113-114).
2. Takut berbuat dan menambah dosa
Dalam Quran Surat Hud ayat 3, Allah SWT berfirman:
وَّاَنِ اسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوۡبُوۡۤا اِلَيۡهِ يُمَتِّعۡكُمۡ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَ يُؤۡتِ كُلَّ ذِىۡ فَضۡلٍ فَضۡلَهٗ ؕ وَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَاِنِّىۡۤ اَخَافُ عَلَيۡكُمۡ عَذَابَ يَوۡمٍ كَبِيۡرٍ
Arab latin: Wa anis taghfiruu Rabbakum summa tuubuuu ilaihi yumatti'kum mataa'an hasanan ilaaa ajalim musammanw wa yu'ti kulla zii fadlin fadlahuu wa in tawallaw fa inniii akhaafu 'alaikum 'azaaba Yawmin Kabiir.
Artinya: "Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik. Dan jika kamu berpaling, maka sungguh, aku takut kamu akan ditimpa azab pada hari yang besar (Kiamat)."
Ayat tersebut menunjukkan bahwa manusia diperintahkan Allah SWT agar selalu meminta ampunan dan bertaubat.
Tidak hanya istighfar melainkan juga bisa melakukan perubahan dari dalam diri agar menjadi lebih baik.
Dengan beristighfar umat muslim maka akan menjadi takut untuk berbuat dosa dan mengingat bahwa setiap umat manusia pasti mempunyai kesalahan.
Maka dari itu umat muslim pasti membutuhkan ampunan Allah SWT, maka bisa melakukan taubatan nasuha.
Taubatan nasuha Bukankah Taubat yang terus diulangi, yang terus diulangi, Bukankah Taubat yang terus diulangi, melainkan Taubat dan menjauh dari segala hal yang berpotensi mengulangi kesalahan.
3. Tidak berbuat sombong