Doa dan Amalan Islam
Amalan Doa Nabi Sulaiman, Lengkap Asal Usul Hingga Keutamaan Menurut Ustaz Abdul Somad
enjelasan dari Ustaz Abdul Somad hingga keutamaan surat Innahu min sulaiman merupakan ayat Al Quran dari Surat An Naml ayat 30-31.
Penulis: Nor Aina | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM - Innahu min sulaiman merupakan ayat Al Quran dari Surat An Naml ayat 30-31. Berikut penjelasan dari Ustaz Abdul Somad hingga keutamaan surat tersebut.
Surat yang terdiri atas 93 ayat ini termasuk kedalam golongan surat Al Makiyyah.
Ayat Innahu min sulaiman ini berisi tentang surat yang dikirimkan Nabi Sulaiman untuk Ratu Bilqis.
Dalam ayat Innahu min sulaiman yang dikirim oleh Nabi Sulaiman tersebut, dibuka dengan ucapan bismillah.
Baca juga: Amalan Sunnah Menjelang Waktu Magrib yang Dikerjakan Rasulullah, Ada Balasan Doa dari Malaikat
Baca juga: Bacaan Niat Puasa Senin Kamis Bisa Malam ini dan Seusai Sahur, Ada Doa Berbuka Puasa
Nah, Surat Nabi Sulaiman ini pertama kali turun dengan berisikan ayat yang didahului bacaan basmallah.
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang asal usul Doa Nabi Sulaiman melalui kanal YouTube Islam sergai dikutip Tribunkalteng.com, Sabtu (20/11/2021).
"Innahu min sulaiman, inilah surat dari Nabi Sulaiman," ucap Ustaz Abdul Somad.
"Saat itu Nabi Sulaiman sedang inspeksi upacara tiba-tiba ada satu yang tak datang, yaitu burung hud-hud," ceritanya.
Ustaz Abdul Somad menceritakan bahwa Nabi Sulaiman berkata, "Jika burung hud-hud tidak sampai juga ku sembelih leher burung tersebut."
Setibanya sampai burung hud-hud, Nabi Sulaiman bertanya mengapa ia terlambat.
Burung tersebut mengatakan alasan keterlambatannya karena menjalan suatu misi.
Saat itu burung hud-hud terbang di atas awan hingga ia melihat sebuah istana megah di bumi.
Istana yang dipimpin oleh seorang perempuan, keterlambatan burung hud-hud ini tidak menjadikan masalah bagi Nabi Sulaiman.
Kala itu burung hud-hud adalah sebagai mata-mata dari Nabi Sulaiman.
"Nah saat itu burung hud-hud melaporkan hal tersebut, Nabi Sulaiman bertanya, 'Jadi ada seorang perempuan yang berkuasa?, jawab burung hud-hud, 'Iya', ditanya lagi, 'Apa nama kerajaannya?', jawabnya, 'Kerajaan Saba'," ceritanya.
Kerajaan yang dimaksud oleh Hud-hud adalah Kerajaan Saba’ di Yaman.
Yang dipimpin oleh seorang Ratu atau disebut Ratu Saba’ (Queen of Sheba), Namanya Balqis, biasa juga disebut Ratu Balqis.
Nabi Sulaiman tidak percaya begitu saja dengan laporan prajuritnya.
Maka saat itu Nabi Sulaiman menulis surat Innahu min sulaiman yang terdapat dalam surat An Naml ayat 30 sampai 31, berbunyi:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ أَلا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
Innahu min sulaimana wainnahu bismillahirrohmanirrohim, alla ta'luu alayya wa'tuuni muslimiin.
Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."

Beliau menguji kebenaran laporan Hud-hud dengan menyuruhnya mengantarkan sebuah surat kepada penguasa negeri itu.
Setelah menjatuhkan surat itu di istana Ratu Saba’, Hud-hud diperintahkan untuk mengamati apa respon mereka.
Maka terbanglah kembali Hud-hud ke negeri Saba’ mengantarkan surat Sang Raja yang juga Nabiyullah.
Setelah surat itu dilemparkan ke istana Ratu Balqis, Hud-hud bersembunyi sambil mengamati apa yang akan dilakukan oleh Ratu Balqis dan para pembesar kerajaan.
Hingga surat tersebut sampai ke tangan Ratu Balqis.
Mendapati surat tersebut, maka Ratu Bilqis datang menghadap Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman juga mengumpulkan para pembesar kerajaan Ratu Bilqis.
Setelahnya, Sulaiman berunding dengan para pembesarnya, menanyakan apakah di antara mereka ada yang mampu membawa singgasana Balqis ke tempat Sulaiman.
Jin ifrit mengajukan diri, menyatakan bahwa dirinya bisa membawa singgasana tersebut sebelum Sulaiman berdiri dari tempat duduknya.
Namun ada pihak lain yang mengajukan diri, disebutkan bahwa ia memiliki ilmu dari kitab, mengatakan bahwa dia bisa mendatangkan singgasana tersebut dalam sekejap mata.
Sebagian mengatakan bahwa ia adalah Ashif bin Barkhiya, seorang menteri atau sekretaris dan masih terhitung sepupu Sulaiman.
Pendapat lain menyebutkan bahwa ia adalah salah seorang ulama Bani Israil.
Ada juga yang berpendapat bahwa ia adalah jin mukmin, dan ada yang mengatakan Jibril.
"Jin hanya sanggup sebelum Nabi Sulaiman tegak, tapi orang sholeh Ashif bin Barkhiya aku bisa memindahkan sebelum mata-Mu berkedip," ujar Ustaz Abdul Somad.
Setelah singgasana tersebut benar-benar didatangkan, Sulaiman memerintahkan agar singgasana tersebut diubah.
Saat Balqis tiba dan menghadap Sulaiman, ditanyakan padanya, "Serupa inikah singgasanamu?" Balqis menjawab, "Seakan-akan itulah dia."
Saat dipersilakan masuk istana Sulaiman, Balqis mengira akan melewati sebuah kolam sehingga dia menjinjing pakaiannya.
Sulaiman menjelaskan bahwa itu adalah lantai yang terbuat dari kaca.
Balqis kemudian menyatakan bahwa dirinya berserah diri pada Allah, Tuhan seluruh alam.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa ayat tersebut bermaksud tentang kepedulian Nabi Sulaiman terhadap fakir miskin.
"Kepedulian kepada masjid, orang tua, ustaz-ustaz yang disantuni," tambahnya.
"Apa kata Balqis, 'Kami bersama Sulaiman dan kami berserah diri kepada Allah SWT'," katanya.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa kemudian Sulaiman dan Balqis menikah.
Balqis masih tetap diakui sebagai penguasa Saba' dan Sulaiman sendiri mengunjunginya sekali.
Mereka tinggal bersama selama tiga hari sebelum Sulaiman kembali lagi ke Palestina.
Sulaiman kemudian memerintahkan bangsa jin untuk membangunkan tiga istana untuk Balqis di Yaman: Ghumdan, Salihin, dan Biniyun.
Sebagian ulama menyebutkan bahwa Balqis tidak menikah dengan Sulaiman, tetapi dengan raja dari Bani Hamdan dan Balqis tetap menjadi penguasa Saba'.
Sulaiman kemudian menundukkan Zauba'ah (raja jin di Yaman) yang kemudian membangunkan tiga istana bagi Balqis
Innahu min sulaiman ini merupakan ayat pertama kali adanya bismillah dan tidak adanya perselisihan (ikhtilaf) dari para ulama.
"Satu-satunya bismillah yang tak ada ikhtilaf antara ulama dalam Al Quran inilah dia, adapun bismillah dalam fatihah masih ikhtilaf," ujarnya.
Keutamaan yang didapat jika mengamalkan Doa Nabi Sulaiman Innahu min sulaiman, berikut ini:
Memperbanyak membaca dan mengamalkan Doa Nabi Sulaiman ini akan dijauhkan dari semua hal yang tidak menyenangkan.
Doa ini juga memiliki keutamaan, dimudahkan rezeki dan bisa menjadi kaya raya. Hingga bisa menundukkan siapapun.
Cara mengamalkan Doa Nabi Sulaiman.
1. Awali dengan mendirikan shalat Hajat 2 rakaat di malam hari.
2. Niatkan untuk mengharap Ridha Allah dalam mencari jodoh idaman, mendapatkan yang terbaik dunia dan akhirat.
3. Mintalah kepada Allah dengan segala kerendahan hati Anda sebagai manusia biasa.
4. Setelah salam, Doa Nabi Sulaiman menundukkan perempuan tersebut dibaca 1 putaran tasbih. (Dibaca dengan berulang-ulang sebanyak 99/100 kali)
5. Baca dengan penuh keyakinan, dan kekhusyukan yang tinggi.(*)
(Tribunkalteng.com/Nor Aina)