Liga 1 2021
Reaksi Pelatih Persija atas Gagalnya Penalti Marco Motta ke Gawang Aditya Harlan : Inilah Sepakbola
Tendangan penalti pemain Persija Jakarta Marco Motta melambung jauh ke atas mistar gawang Barito Putera yang dijaga kiper Aditya Harlan.
TRIBUNKALTENG.COM - Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio buka suara terkait gagalnya penalti Marco Motta ke gawang Barito Putera.
Marco Motta menjadi sasaran kekecewaan para suporter setelah gagal mengeksekusi penalti di penghujung laga melawan Barito Putera di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jumat (5/11/2021) malam.
Tendangan penalti Marco Motta melambung jauh ke atas mistar gawang Barito Putera yang dijaga kiper Aditya Harlan.
Fullback asal Italia itu dianggap membuang peluang untuk memenangkan pertandingan yang sudah di depan mata.
Baca juga: Top Skor Sementara Liga 2 2021 Bukan Striker, Gelandang Bertahan Persijap Bikin Kejutan di 3 Laga
Baca juga: Bursa Transfer Liga 2 : Dua Pemain Persis Solo Nganggur, Dua Lainnya Dapat Misi Baru Bantu PSKC
Imbas kegagalan itu, Persija Jakarta harus puas berbagi angka dengan Barito Putera dengan skor akhir 1-1.
Hasil ini pun sangat disayangkan karena tim membutuhkan tiga poin untuk mengamankan posisi mereka di klasemen sementara Liga 1 2021-2020.
Menanggapi hal tersebut, pelatih Persija Angelo Alessio pasang badan. Dia mengakui ikut merasakan kekecewaan publik.
Namun, ia berusaha legowo karena drama semacam ini sangat lumrah terjadi di sepak bola.
“Ya, sebenarnya tendangan penalti tadi bisa mengubah hasil ini. Tetapi, Marco Motta gagal mengeksekusi penalti. inilah sepak bola,” ujar pelatih asal Italia.
“Jelas saya sangat kecewa dengan hasil ini. Sebenarnya ini adalah kesempatan kami untuk kembali naik klasemen, tapi kami justru hanya bisa mendulang 1 poin,” imbuhnya.
Angelo Alessio mengatakan apa yang terjadi berada di luar keinginan semua pihak, tak terkecuali Marco Motta itu sendiri.
Sebab, saat sang pemain memutuskan mengambil penalti tentu tujuannya untuk mencetak gol dan membawa kemenangan untuk Persija Jakarta.
Karenanya mantan pemain Juventus itu tentu ikut merasa kekecewaan dan tidak bijaksana jika ditambah beban yang membuatnya makin tertekan.
“Saya tidak ingin membuatnya tertekan. karena saat dia memutuskan untuk mengambil bola dia punya keinginan untuk mencetak gol, tapi sayangnya dia gagal untuk mencetak gol itu,“ ujarnya.
Kekecewaan dan kemarahan tidak lagi bisa mengubah keadaan.
