Berita Kalsel

Membuat Alat Musik Panting Khas Kalimantan Selatan Harus Menyiapkan Sesajen Terlebih Dahulu

Panting adalah alat musik khas Kalimantan Selatan, tak semua orang bisa membuat Panting ini karena terlebih dahulu menyiapkan sesajen dan ritual

Editor: Sri Mariati
IST
Seorang pengrajin alat musik Panting khas Kalimantan Selatan. 

TRIBUNKALTENG.COM, BANJARMASIN – Membuat alat musik Panting khas Kalimantan Selatan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Selain diperlukan keahlian khusus agar tidak gagal juga perlu menyiapkan sesajen terlebih dahulu. Hal itu diungkapkan seorang pembuat Panting, Muhammad Alpian.

Menurut, warga Desa Panggung Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini.

Ada berbagai macam jenis bentuk Panting mulai dari Panting Kepala Naga, Kepala Burung, Sampung Tambangan serta Panting biasa.

"Kalau membuat Panting yang bentuk motif Kepala Naga perlu menyiapkan sesajen dahulu. Istilahnya minta izin dulu membikinnya," ujarnya.

Baca juga: Pemuda di HST Lestarikan Budaya Panting, Ini Yang Dilakukan

Adapun sesajen yang disiapkan tersebut, diantaranya beras, gula merah, garam, jarum, benang, telur ayam kampung dan kelapa.

Selain itu ini hal itu menjadi kepercayaan orang zaman dulu, nenek moyang, biasanya alat musik itu ditapungtawar dulu dan dibacakan doa.

“Dengan harapan supaya pas main atau tampil acara berjalan lancar dan selamat semua," kata Muhammad Alpian.

Muhammad Alpianpun bercerita awalnya dia membuat alat musik Panting ini puluhan kali gagal.

Mulai belum tahu teknik dari pembuatan awal sampai pengecetan, ada juga kayunya yang patah saat memahat.

"Di awal menmbikin musik Panting puluhan kali saya gagal.  Lama-lama akhirnya bisa juga membikinnya," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Alpian Tak Melupakan Ritual Nenek Moyang ini Bila Bikin Panting Ukiran Kepala Naga .

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved