Thomas Cup 2021
Bendera Merah Putih Tak Berkibar saat Indonesia Juara Thomas Cup 2021, 2 Legenda Berkomentar Keras
Keberhasilan Indonesia meraih juara Thomas Cup 2021 harus dibarengi dengan fakta bahwa bendera Merah Putih tak boleh berkibar saat perayaan di podium
"Tapi ada yg aneh bendera merah putih gak ada? Di ganti dengan bendera PBSI,".
"Kerjamu selama ini ngapain aja? Bikin malu negara indonesia aja," semprotnya.
Lebih lanjut, Taufik Hidayat mengingatkan pemerintah Indonesia agar lebih sensitif dalam menanggapi insiden seperti itu.
Bahkan, legenda tunggal putra Indonesia itu menganggap larangan berkibarnya bendera merah putih bisa menjadi kekacauan bagi dunia olahraga tanah air ketika mentas di kancah internasional.
"Jangan ngarep jadi Tuan rumah olympic or piala dunia, urusan kecil aja gak bisa beres," geram Taufik.
"Kacau dunia olahraga ini," tutupnya.
Hal senada disampaikan Mantan pebulutangkis Indonesia lainnya, Haryanto Arbi.

Ia juga mengucapkan selamat atas prestasi tim Indonesia merebut Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan Tiongkok di final.
“Setelah 19 tahun puasa gelar, akhirnya kita bisa kembali membawa pulang Piala Thomas. Ini sungguh prestasi yang membanggakan sekaligus mengharukan. Selamat kepada seluruh atlet dan pelatih yang telah mengharumkan nama Indonesia,” ungkap Hariyanto Arbi, Senin (18/10/2021).
Momentum ini selayaknya dijaga, kata Juara Dunia Bulutangkis 1995 tersebut, dengan terus meningkatkan pembinaaan atlet dan mencari bibit-bibit baru.
Bersamaan dengan kemenangan ini, Haryanto Arbi juga menyayangkan Indonesia harus terkena sanksi dari World Anti-Doping Agency (WADA).
Karena itu, Indonesia tak bisa mengibarkan Sang Merah Putih di podium Piala Thomas 2020.
“Sanksi tersebut secara jelas memperlihatkan ada yang tidak beres dalam pengelolaan olahraga kita. Kemenangan kita di Piala Thomas tercoreng ketika Merah Putih tidak bisa berkibar,” tutur Haryanto Arbi.
Kemenpora dikatakan Hariyanto seharusnya mengambil pelajaran dari kasus ini. Pembenahan harus segera dilakukan.
“Para pemain jatuh bangun berlatih dan bertanding, pengurus olah raga tidak maksimal mengelola hal-hal administratif seperti standar doping. Ke depan, selayaknya hal-hal seperti itu tak terjadi lagi,” kata Haryanto Arbi yang juga juru bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.