Terungkap, Tiap Pemakaman Jenazah Covid-19, Bupati Jember Terima Honor Rp 100 Ribu, Total Rp 70 Juta
Terungkap, tiap pemakaman jenazah covid-19, bupati Jember terima honor Rp 100 ribu, total Rp 70 juta
Djamil menjelaskan, tim pemakaman Covid-19 tersebut bekerja secara sistemik.
Ada unsur kebijakan dan manajerial di dalamnya yang melibatkan Bupati Jember hingga Sekda sebagai penanggung jawab.
Selain itu, ada pula unsur operasional, yang meliputi petugas pemakaman. Kemudian, unsur administrasi yang melakukan verifikasi dan dokumentasi seluruh kegiatan agar bisa dipertanggunjawabkan.
“Ini satu kesatuan,” ujar dia.
Dia menilai, lonjakan kasus Covid-19 membuat tim pemakaman jenazah pasien Covid-19 harus bekerja secara ekstra.
Banyak tantangan yang dihadapi, hingga harus pulang pada pagi hari. Para petugas, kata M Djamil, harus bekerja professional dan bertanggung jawab.
“Oleh karena itu, mereka perlu diberikan dukungan dalam bentuk kompensasi terhadap tugas yang dilakukan,” jelas dia.
Bila ada masalah di lapangan, maka konsultasi dilakukan dengan penanggung jawab. Pihaknya juga sering berkomunikasi dengan bupati jika ada persoalan dalam kematian warga akibat Covid-19.
“Banyak sekali masalah di lapangan,” terang dia.
Untuk itu, dia menilai, wajar bila para petugas pemakaman mendapatkan honor. Apalagi, sudah ada regulasi, yakni berupa SK dari bupati Jember
“Tentu wajar mendapatkan honor,” kata M Djamil.
Terungkap, sejumlah pejabat, mulai dari Bupati, Sekretaris Daerah (Sekda), Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember hingga Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistisk BPBD Jember menerima honor dari pemakaman jenazah pasien Covid-19.
Jika ada satu warga yang meninggal dunia, tiap pejabat yang tergabung dalam tim pemakaman tersebut mendapatkan Rp 100.000.
Lantaran banyaknya warga yang meninggal, honor pun bernilai fantastis hingga mencapai Rp 70.500.000.
Adapun, total nilai honor dari empat pejabat itu sebanyak 282.000.000.