Master Chef Indonesia
Begini Perasaan Nadya & Jesselyn Usai Singkirkan Lord Adi di Master Chef, Warganet Curiga Setingan
Begini perasaan Nadya dan Jesselyn usai singkirkan Lord Adi di Master Chef Indonesia Season 8, warganet curiga ada setingan
TRIBUNKALTENG.COM - Begini perasaan Nadya dan Jesselyn usai singkirkan Lord Adi di Master Chef Indonesia Season 8, warganet curiga ada setingan.
Gagal maju ke grand final Master Chef Indonesia Season 8 tidak membuat Lord Adi tenggelam dalam penyesalan.
Sosok fenomenal di Master Chef Indonesia Season 8 ini mengaku akan menjadi youtuber dengan konten-konten dunia masak-memasak.
Dalam babak penentuan, Lord Adi yang bernama asli Suhaidi Jamaan ini kalah dari Nadya dalam tantangan dessert berbahan bua alpukat.
Baca juga: The Next Master Chef Indonesia, Jesselyn dan Nadya Lolos ke Grand Final, Lord Adi Gagal
Baca juga: Lord Adi Masuk Top 3 Master Chef Indonesia 8, Tumpeng Rendang Dipuji Raffi Ahmad & Atta Halilintar
Baca juga: Trending Twitter, Lord Adi si Jago Masak di Master Chef Indonesia 8 yang Tidak Kenal Rawon
Tim juri yakni Chef Juna, Chef Arnold dan Chef Renatta meloloskan Nadya untuk bersaing dengan Jesselyn yang terlebih dulu lolos ke grand final Master Chef Indonesia Season 8.
Dalam postingan di akun instagramnya, Lord Adi menyatakan selain tetap menjadi petani cabai di Tanah Datar, Sumatera Barat, dia juga akan menekuni profesi youtuber.
"Helo gusy tampaknya sudah berakhir perjuanganku di galeri. Any way, Itu bukan hari terakhir dalam hidupku," ujar Adi dalam akun instagram @adi.mci8 yang dikutip Senin 23 Agustus 2021.
"Aku akan tetap berjuang aku akan tetap berjuang akan membuat konten konten di chanel YouTube kami," ujarnya.
Memang, Adi telah memiliki channel youtube, namun sebelumnya kurang aktif.
Channelnya bernama lord of mci8. Langkah ini sepertinya mengikuti Chef Arnold yang eksis di youtube.
Sementara, Chef Juna dan Chef Renatta tak begitu aktif di youtube.
Curiga ada setingan
Kegagalan Lord Edi membikin banyak warganet pendukung dia yang kecewa bahkan marah.
Hal tersebut terjadi lantaran reputasi Adi yang dari babak awal selalu lolos dan tampil meyakinkan, belum pernah masuk pressure test, bahkan memenangkan total delapan kali tantangan.
Terlebih tersingkirnya Lord Adi di babak penentuan menuju grand final sangatlah dramatis.