Wabah Covid 19

Musisi Iwan Fals Bicara Soal Diturunkannya Harga Tes PCR: Alhamdulillah Lagi Gratis Kayak Vaksin

Musisi senior Iwan Fals bicara soal diturunkannya harga tes PCR: Alhamdulillah lagi gratis kayak vaksin

Editor: Dwi Sudarlan
WARTA KOTA/LILIS SETYANINGSIH
Musisi senior Iwan Fals angkat bicara soal harga tes PCR yang dinilai terlalu mahal 

TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Musisi senior Iwan Fals bicara soal diturunkannya harga tes PCR: Alhamdulillah lagi gratis kayak vaksin.

Polemik mahalnya harga tes PCR di Indonesia mendapat perhatian musisi senior, Iwan Fals.

Iwan Fals merespons permintaan Presiden Jokowi agar harga tes PCR (Polymerase Chain Reaction) diturunkan karena dinilai terlalu mahal..

Presiden Jokowi meminta harga tes PCR maksimal Rp 550.000.

Sebelumnya terjadi polemik mahalnya harga tes PCR di Indonesia dibandingkan India.

Pasalnya di India, harga tes PCR setara Rp 96.000, sementara di Indonesia bisa mencapai jutaan rupiah.

Terkait hal itu, musisi senior Indonesia, Iwan Fals ikut menyoroti pernyataan Jokowi.

Baca juga: Polemik Harga Tes PCR, di India Hanya Rp 96 ribu, Indonesia Jutaan Rupiah, Begini Sikap Kemenkes

Baca juga: Penumpang Pesawat Positif Covid-19 Gunakan Suket PCR Palsu Diamankan Petugas Bandara Tjilik Riwut

Baca juga: Modus Bolos Kerja, Pesan Hasil Positif ke Pembuat Surat PCR dan Antigen Palsu di Facebook

Ia mengucap rasa syukur karena harga tes PCR bisa diturunkan.

"Alhamdulillah," tulis Iwan Fals di Twitter, dikutip Tribunnews, Senin (16/8/2021).

Pelantun lagu Pesawat Tempur itu sangat mengapresiasi keputusan Jokowi untuk menurunkan harga tes PCR.

Namun Iwan Fals kembali menyarankan kepada Jokowi agar tes PCR bisa dibuat gratis untuk masyarakat Indonesia seperti layaknya vaksin.

"Tapi lebih Alhamdulillah lagi kalau gratis kayak vaksin Pak," lanjut Iwan Fals.

Unggahan Iwan Fals ini pun langsung dipenuhi beragam komentar pro dan kontra dari netizen di laman Twitter pribadinya.

Akhir-akhir ini marak di medsos tentang tarif atau harga tes PCR di Indonesia yang dinilai terlalu mahal.

Padahal, tes PCR menjadi syarat wajib bagi penumpang pesawat, terutama saat pelaksanaan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Di Indonesia, tarif tes PCR (Polymerase Chain Reaction) paling murah Rp 800.000.

Bahkan harga bisa mencapai jutaan rupiah melihat cepat lambatnya surat keterangan hasil tes PCR.

Warganet menilai harga tes PCR di Indonesia jauh mahal jika dibandingkan dengan India.

Di India harga tes PCR hanya dibanderol Rp 96 ribu.

Bagaimana tanggapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kita Kementerian Kesehatan akan sangat terbuka atas masukan dan bila perlu evaluasi terkait ini (harga tes PCR)," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Sabtu (14/8/2021).

Perempuan berhijab ini menuturkan, harga tes PCR telah diatur dalam Surat Edaran Kemenkes.

Adapun penetapan harga eceran tertinggi (HET) swab mandiri telah melalui konsultasi dan pertimbangan dari berbagai pihak termasuk penyedia maupun auditor.

"Sudah ada penetapan batas tertinggi pemeriksaan PCR ini dan sudah dilakukan juga konsultasi dengan para pihak baik dari para peneydia maupun auditor," ungkapnya.

Perbedaan selisih harga yang terpaut 10 kali lipat ini mendapat sorotan sejumlah pihak.

Penyebab lambannya tracing

Mahalnya harga tes PCR ini dinilai sebagai penyebab rendah dan lambannya proses testing serta tracing Covid-19 di Tanah Air.

Perbandingan tarif tes PCR di India yang lebih murah ketimbang Indonesia menjadi perbincangan hangat belakangan ini.

Pertanyaan terus muncul mengenai harga tes PCR tersebut yang dianggap lebih mahal di Indonesia.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut kalau harga tes PCR lebih murah di Indonesia maka lebih mudah untuk mengendalikan penularan virus covid-19.

"Kalau harga tes lebih murah maka jumlah tes di negara kita juga dapat lebih banyak sehingga lebih mudah mengendalikan penularan di masyarakat," ujar Tjandra.

Tentu, kata Tjandra, perlu analisis yang mendalam mengapa sampai harga tes PCR di tanah air begitu mahal.

Pengalaman Tjandra sewaktu menjabat Direktur WHO Asia Tenggara dan berkantor di New Delhi, biayanya tes PCR 2400 rupee, atau Rp 480.000.

Waktu itu tarif tes PCR di Indonesia masih sekitar lebih dari Rp 1.000.000.

"Pada November 2020 pemerintah kota New Delhi menetapkan harga baru yang jauh lebih rendah lagi, hanya 1200 rupee atau Rp 240.000, turun separuhnya dari yang saya bayar di bulan September 2020," ucap dia. 

Lalu turun lagi harga tarif PCR menjadi 800 rupee saja (Rp 160.000) untuk pemeriksaan di laboratorium dan RS swasta.

Selanjutnya awal Agustus 2021 ini pemerintah kota New Delhi menurunkan lagi patokan tarifnya, menjadi 500 rupee, atau Rp 100 ribu saja.

Kalau pemeriksaannya dilakukan di rumah klien maka tarifnya adalah 700 rupee, atau Rp 140 ribu rupiah.

Sementara itu tarif pemeriksaan rapid antigen adalah 300 rupee atau Rp 60 ribu rupiah.

Pemerintah kota New Delhi juga meminta agar laboratorium swasta di kota itu dapat menyelesaikan pemeriksaan dan memberi tahu hasilnya ke klien dalam satu kali 24 jam, termasuk juga melaporkannnya ke portal pemerintah yang dikelola oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) sehingga ditanya segera dikompilasi di tingkat nasional, mencegah keterlambatan pelaporan.

"Tentang perbandingan harga tes PCR dengan India, sebenarnya bukan hal yang baru," kata Tjandra.

Tjandra juga menceritakan berdasarkan penuturan seorang temannya dari India mungkin ada subsidi dari pemerintah setempat, sesuatu yang nampaknya barangkali saja terjadi sebagai bagian penanggulangan pandemi. 

"Juga mungkin karena ada fasilitas keringanan pajak, yang saya tidak punya informasi yang pasti tentang hal itu. Banyak juga dibicarakan tentang lebih murahnya bahan baku untuk industri. Juga mungkin ketersediaan tenaga kerja yang besar jumlahnya," ujar Tjandra.

Semua kemungkinan tersebut lanjutnya perlu dianalisa lebih lanjut. Tetapi yang jelas, selain tarif PCR maka harga obat-obatan di India juga amat murah bila dibandingkan dengan Indonesia. 

"Pada waktu saya 5 tahun bertugas di WHO Asia Tenggara yang berkantor di New Delhi India maka setiap kali pulang ke Jakarta dirinya selalu membawa titipan obat-obat dari teman-teman di Indonesia untuk konsumsi sehari-hari mereka," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Iwan Fals Soroti Harga Tes PCR: Tapi Lebih Alhamdulillah Lagi Kalau Gratis

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved