Tadarus Al Quran
Tadarus Al Quran: Surah Al Insyiqaq Ungkap Terbelahnya Umat Manusia Menjadi 2 Golongan Saat Kiamat
Salah satu kandungan Surah Insyiqaq pada tadarus Al Quran kali ini adalah terbelahnya umat manusia menjadi dua golongan saat kiamat
TRIBUNKALTENG.COM - Salah satu kandungan Surah Insyiqaq pada tadarus Al Quran kali ini adalah terbelahnya umat manusia menjadi dua golongan ketika hari akhir atau kiamat tiba.
Disebutkan dalam Surah Insyiqaq, umat manusia berada pada keterbelahan antara golongan yang bertakwa dan sebaliknya itu.
Amal ibadah selama hidup di dunia yang menentukan di mana golongan yang kita tempati.
Dari terjemahannya Surah Al Insyiqaq berisi tentang peristiwa besar menjelang hari kiamat.
Baca juga: Tadarus Al Quran: Surah Al Waqiah Amalan Jauh dari Kemiskinan dan Ketenangan Hidup
Baca juga: Tadarus Al Quran: Surah Al Insan, Petunjuk untuk Menjadi Manusia Pilihan di Depan Allah SWT
Baca juga: Tadarus Al Quran: Surah Al Lail, Amalan untuk Mendapat Banyak Kemudahan Dalam Kehidupan
Surah Al Insyiqaq juga berisi mengenai keluh kesah manusia dalam mencari Allah SWT.
Pada pencarian tersebut, manusia ada yang mendapatkan kebahagiaan dan namun ada pula yang mendapat kesengsaraan.
Selanjutnya Surah Al Insyiqaq menceritakan beragam kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia di dunia dan akhirat.
Surah Al Insyiqaq merupakan surah ke- 84 yang diturunkan setelah Surah Al Infitar.
Mengutip dari Buku Juz Amma, Surah Al Insyiqaq tergolong sebagai surah makkiyah karena diturunkan di Mekkah.
Surah Al Insyiqaq memiliki 25 ayat.
Dalam Alquran, Surah Al Insyiqaq menempati juz 30 tepatnya setelah Surah Al Mutaffifin (wailul lil mutaffifin).
Nama Al Insyiqaq diambil dari akhir bacaan ayat pertama.
Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, Al Insyiqaq bermakna terbelah.
Selengkapnya simak bacaan Surah Al Insyiqaq lengkap dalam Bahasa Arab, latin dan artinya dalam Bahasa Indonesia.
إِذَا ٱلسَّمَآءُ ٱنشَقَّتْ
Idzassamaa un syaqqat.
"Apabila langit terbelah."
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
Wa adziinat lirabbihaa wa huqqat.
"Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh."
وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ
Wa idzal ardlu muddat.
"Dan apabila bumi diratakan."
وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ
Wa alqat maa fiihaa wa takhallat.
"Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong."
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
Wa adzinat lirabbihaa wa huqqat.
"Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْإِنسَٰنُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَىٰ رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَٰقِيهِ
Yaa ayyuhal insaanu innaka kaadihun ilaa rabbika kad han fa mulaaqiih.
"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui Nya."
فَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِيَمِينِهِۦ
Fa ammaa man uutiya kitaa bahuu biyamii nih.
"Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya."
فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا
Fa saufa yuhaasabu hisaabay yasiiraa.
"Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah."
وَيَنقَلِبُ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا
Wa yangqalibu ilaa ahlihii masruuraa.
"Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira."
وَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ وَرَآءَ ظَهْرِهِۦ
Wa ammaa man uutiya kitaabahuu waraa 'a dzahrih.
"Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang."
فَسَوْفَ يَدْعُوا۟ ثُبُورًا
Fa saufa yad 'uu subuuraa.
"Maka dia akan berteriak, 'Celakalah aku.'"
وَيَصْلَىٰ سَعِيرًا
Wa yashlaa sa 'iiraa.
"Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)."
إِنَّهُۥ كَانَ فِىٓ أَهْلِهِۦ مَسْرُورًا
Innahuu kaana fī ahlihii masruuraa.
"Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir)."
إِنَّهُۥ ظَنَّ أَن لَّن يَحُورَ
Innahuu dzanna al lay yahuura.
"Sesungguhnya dia menyangka bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya)."
بَلَىٰٓ إِنَّ رَبَّهُۥ كَانَ بِهِۦ بَصِيرًا
Balaa inna rabbahuu kaana bihii bashiiraa.
"Bukan demikian, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya."
فَلَآ أُقْسِمُ بِٱلشَّفَقِ
Fa laa uqsimu bissyafaq.
"Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja."
وَٱلَّيْلِ وَمَا وَسَقَ
Wal laili wa maa wasaq.
"Dan dengan malam dan apa yang diselubunginya."
وَٱلْقَمَرِ إِذَا ٱتَّسَقَ
Wal qamari idzattasaq.
"Dan dengan bulan apabila jadi purnama."
لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَن طَبَقٍ
Latarkabunna thabaqan 'an thabaq.
"Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan)."
فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Fa maa lahum laa yu' minuun.
"Mengapa mereka tidak mau beriman?"
وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ ٱلْقُرْءَانُ لَا يَسْجُدُونَ ۩
Wa idzaa quri 'a 'alaihimul qur' aanu laa yasjuduun.
"Dan apabila Alquran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud."
بَلِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يُكَذِّبُونَ
Balilladzii na kafaruu yukadzziibuun.
"Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan Nya."
وَٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ
Wallaahu a' lamu bimaa yuu 'uun.
"Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka)."
فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
Fa basysyir hum bi ghadzaabin aliim.
"Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih."
إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍۭ
Il lal ladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati lahum ajrun gairu mamnuun.
"Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya." (*)