Doa dan Amalan

Setelah Puasa Syawal, Amalkan Sholat Israq Pahalanya Setara Orang Berhaji dan Umrah

Setelah Puasa Syawal 1442 H, banyak amalan sunnah salah satunya Sholat Israq yang pahalanya setara orang berhaji dan umrah

Editor: Dwi Sudarlan
Freepik.com
Ilustrasi Sholat Israq 

TRIBUNKALTENG.COM - Bulan Syawal 1442 H berakhir hari ini, setelah Puasa Syawal 1442 H, banyak amalan sunnah yang diamalkan oleh umat Islam, salah satunya Sholat Israq yang pahalanya setara orang berhaji dan umrah.

Sholat Israq baik dikerjakan setiap hari di waktu pagi

Meskipun hukumnya hanya sunnah, namun banyak fadilah atau keutamaan yang didapatkan bagi yang mengamalkan Sholat Israq.

Apa itu Sholat Israq?

Baca juga: Tadarus Al Quran: Surah Al Jinn, Ketika Para Jin Juga Mengakui Kebesaran Allah SWT

Baca juga: 13 Sholawat Nabi Muhammad SAW Lengkap Tulisan Arab, Latin, Arti dan Manfaatnya

Baca juga: Kumpulan Doa Agar Diberi Kesabaran Menghadapi Cobaan Hidup yang Berat

Ulama dari Balangan, Kalsel, KH Zainuddin kepada Serambi Ummah, beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan baiknya amalan Sholat Israq.

Sholat sunnah ini dikerjakan dua rakaat di saat waktu terbit matahari, tentu sebelumnya sudah mengerjakan Sholat Subuh.

“Salah satu amalan yang sangat baik untuk diamalkan setiap harinya adalah Sholat Sunnah Israq dua rakaat usai Sholat Subuh di waktu matahari terbit, yaitu sekitar pukul 06.00 wita,” tuturnya.

Menurut KH Zainuddin, diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Anas Radiallahuan dalam kitab Turmudzi dan yang lainnya ia berkata; "Rasulullah SAW bersabda, siapa yang Sholat Subuh berjamaah (baik laki-laki atau perempuan) kemudian duduk sebentar mengucap zikir kepada Allah sampai timbul matahari, kemudian sholat dua rakaat (sholat Israq) adalah yang salat dua rakaat tadi pahalanya sama dengan pahala berhaji dan berumrah sempurna, sempurna, sempurna”. (Hadis Hasan)

Adapun tata caranya menurut KH Zainuddin, sama seperti sholat lainnya, namun untuk lafaz niatnya yaitu ushalli sunnatal israqi rakataini sunnata lillahitaala (sahajaku salat israq dua rakaat sunat karena allah taala).

Lalu baca surah Al Fatihah di rakaat pertama serta ayat, kemudian juga sama di rakaat kedua.

Menurut KH Zainuddin, ini memberikan isyarat bahwa meski kita belum bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah namun adanya amalan ini maka seseorang akan mendapatkan pahala yang begitu besar, bahkan pahala yang haji dan umrah.

Lantas sebenarnya batas sholat Subuh jam berapa?

Masuknya waktu Sholat Subuh termasuk waktu subuh dimulai ketika terbit fajar shodiq.

Sementara terkait batas Sholat Subuh jam berapa perlu diketahui bahwa waktu sholat Subuh akan berakhir ketika sudah masuk fase matahari terbit.

Namun tentu saja sebagaimana sholat wajib lainya, ibadah sholat Subuh lebih dianjurkan dan lebih utama dilakukan di awal waktu.

Nah, terkait kapan batas waktu Sholat Subuh, simak penjelasan dai kondang Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS berikut ini.

Di antara lima waktu sholat fardhu, Subuh merupakan ibadah yang paling sulit untuk dikerjakan.

Pasalnya, waktu sholat ini terletak mulai dari terbitnya fajar shadiq hingga sebelum matahari terbit (syuruq), menurut para ulama

Di manapun wilayahnya, waktu pengerjaan sholat Subuh pada hakikatnya tetap sama.

Pada waktu ini, kondisi langit masih terlihat gelap.

Tak sedikit orang yang sering terlena dalam tidurnya karena menganggap waktu Subuh masih panjang.

Oleh karena itu tak jarang ada yang bangun dan baru melaksanakan shalat Subuh pukul 6 pagi.

Dalam kondisi sholat Subuh yang baru dikerjakan pada pukul 6 atau selebihnya, apakah masih masuk dalam waktunya?

Berikut jawaban Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Lirik dan Chord Sholawat Badar yang Dipopulerkan Hadad Alwi, Ini Videonya

Baca juga: Ternyata Ini Algoritma Konten yang Dipakai Instagram, Bocoran dari Orang Dalam IG

Untuk mengetahui waktu syuruq, bisa ditentukan dari waktu magrib di masing-masing daerah.

“Cara mudah untuk israq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga israq,” ujar UAS.

Diterangkan oleh UAS, cara mengukur waktu syuruq atau israq yaitu dengan mengurangi 15 menit dari waktu magrib di masing-masing daerah.

UAS kemudian memberikan gambaran dengan mengambil waktu magrib di Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Ketika itu, waktu magrib di Kota Tanjung Pinang jatuh pada pukul 06.04 WIB.

Dengan demikian, setelah dikurangi 15 menit maka waktu syuruq atau terbitnya matahari di Kota Tanjung Pinang pada saat itu jatuh pada pukul 5.50 WIB.

Jadi, di waktu dan jam inilah (5.50 WIB) subuh di Kota Tanjung Pinang ketika itu sudah habis.

“Jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di tanjung pinang, jam 5.50,”

“Cara mudah untuk israq tengok magribnya, jam berapa magribnya, begitu juga isyraq. Kalau magribnya jam 6.04 maka boleh Sholat Sunnah israq jam enam subuh lewat lima. Lima belas menit sebelum itu subuh sudah habis,” tegas UAS.

Ustaz Abdul Somad atau UAS
Ustaz Abdul Somad atau UAS (Youtube)

Sesuai dengan waktu seperti yang diterangkan UAS dalam video ini, jika seseorang terbangun pada pukul 5.30 WIB, UAS menganjurkan tidak langsung mengerjakan sholat subuh.

Akan tetapi mengerjakan sholat sunnah qabliyah terlebih dahulu.

Baru selanjutnya mengerjakan sholat subuh setelah iqamah.

Ini dikarenakan masih ada waktu selama 20 menit sebelum masuknya waktu syuruq.

Sementara untuk pengerjaan sholat sunnah israq, disebutkan UAS baru bisa dikerjakan 15 menit setelah waktu syuruq.

Sebagai contoh di Kota Tanjung Pinang dalam waktu seperti gambaran di atas, maka pengerjaan shalat israq dikerjakan pada pukul 06.05 WIB.

“Boleh sholat israq itu, 15 menit setelah syuruq. Syuruq matahari terbit,”

“jadi kalau begitu, syuruq matahari terbit di Tanjung Pinang, jam 5.50. Tambah 15 menit baru boleh sholat israq jam 6.05,” jelas UAS. (*)

Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Selain Puasa Syawal 1442 H, Sunah Israq Pahalanya Layaknya Orang Berhaji dan Umrah

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved