Makna 6 Rukun Iman, Fondasi Keimanan Bagi Umat Islam, Berikut Penjelasan Lengkapnya

TRIBUNKALTENG.COM - Umat Islam memiliki fondasi keimanan yang disebut 6 Rukun Iman, berikut penjelasan lengkapnya.

Sedari dini, umat Islam diajarkan untuk menghafalkan dan mengamalkan rukun Islam dan rukun iman.

Dikutip dari Tribunnewswiki.com, rukun iman sudah tercantum dalam Al-Qur’an pada surat Al Baqarah ayat 177 yang artinya: “Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi.”

Dalam ayat tersebut dijelaskan, terdapat beberapa hal yang dapat menjadi dasar keimanan atau sumber kebaikan dalam Islam.

Sementara dalam surat Al Baqarah ayat 285, dikatakan : “Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari tuhannya demikian pula orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, dan rasul-rasul Nya. Kami tidak membeda-bedakan antara seorang rasul dengan yang lainnya.”

Baca juga: Sholat Sunnah Setara 360 Sedekah, Berikut Keutamaan dan Doa Setelah Sholat Dhuha

Baca juga: 8 Keutaaamaan Sholawat Al Fatih, Amalan Pembuka Pintu Surga dan Bahagia Dunia Akhirat

Baca juga: Bacaan Doa Miliki Kedudukan Mulia di Hadapan Allah SWT yang Tercantum dalam Al Quran

Untuk lebih memahami makna rukun iman, umat Muslim bisa memulai dari memahami arti dari kedua kata tersebut.

Dikutip dari gramedia.com,  rukun iman berarti meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah utusan Allah SWT yang diperintahkan untuk menyampaikan kabar gembira dan ancaman kepada manusia di bumi.

Kepercayaan mengenai enam pembahasan yang ada dalam rukun iman merupakan suatu keharusan untuk mempercayainya.

Hal tersebut berkaitan dengan akidah serta ketauhidan, karena sebagai muslim dilarang untuk mengimani Tuhan selain Allah SWT.

6 Rukun Iman

1. Iman kepada Allah SWT

Iman kepada Allah adalah rukun iman pertama dan paling utama dalam Islam.

Iman kepada Allah SWT menjadi dasar dari iman karena sebagai umat Islam harus mengakui keesaan Nya.

Allah SWT merupakan pencipta di alam semesta, penguasa langit maupun bumi serta Tuhan yang wajib disembah dengan sifat tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Meyakini hadirnya Allah tidak hanya dengan kata-kata semata, namun harus diwujudkan melalui tindakan.