Idul Fitri 1442 H

Hari Raya Idul Fitri 1442 H Tidak Bareng, Kelompok Ini Lebih Cepat Dibanding Muhammadiyah

Hari Raya Idul Fitri 1442 H tidak bareng, kelompok ini lebih cepat dibanding Muhammadiyah, pemerintah kapan?

Editor: Dwi Sudarlan
Tribun Pontianak
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri 

TRIBUNKALTENG.COM - Umat islam di Indonesia tidak bareng merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442 H, kelompok ini paling cepat, Muhammadiyah pada Kamis 13 Mei 2021, sementara pemerintah dan NU (Nahdlatul Ulama) belum memutuskan.

Berbeda dengan Muhammadiyah yang melakukan perhitungan hisab, NU akan melakukan rukyatul hilal sebelum memutuskan 1 Syawal 1442 H sebagai hari raya Idul Fitri.

Sementara pemerintah akan terlebih dulu menggelar sidang isbat sebelum memutuskan. 

Lain dengan kelompok ini, mereka sudah berhari raya Idul Fitri pada Rabu, 12 Mei 2021, kok bisa?

Baca juga: DOA Idul Fitri 1442 H, Dilengkapi Kumpulan Ucapan Selamat Lebaran 2021 Cocok untuk di Medsos

Baca juga: Tidak Bisa Mudik Saat Orang Tua Meninggal, Berikut Niat, Tata Cara dan Doa Sholat Hadiah

Baca juga: Amalkan Sholawat Ini Agar Persoalan Cepat Selesai dan Dosa Dihapus serta 6 Keutamaan Dahsyat Lainnya

Adalah kelompok tarekat Naqsabandiyah Sumbar (Sumatera Barat) yang menetakan Idul Fitri 1442 H jatuh pada Rabu, 12 Mei 2021 atau sehari lebih cepat dari putusan Muhammadiyah.

Penetapan itu berdasarkan penghitungan hisab kalender munjid.

Sekretaris Tarekat Naqsabandiyah Sumbar, Edizon Revindo yang dihubungi Kompas.com, Minggu (11/4/2021) lalu, mengatakan untuk penetapan Idul Fitri dihitung berdasarkan puasa 30 hari sehingga jatuh pada 12-13 Mei 2021.

"Ada sekitar 2.500 jemaah Tarekat Naqsabandiyah yang ada di Sumbar, mereka tersebar di Padang, Pesisir Selatan, Payakumbuh, Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Solok Selatan dan lainnya," jelas Edizon.

Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.

Hal itu tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.

Maklumat tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretarisnya Agung Danarto pada 26 Januari.

"1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 Masehi," demikian salah satu isi maklumat tersebut.

Menurut Muhammadiyah, ijtimak jelang Syawal terjadi pada hari Rabu (12/5/2021) pukul 02:03:02 WIB.

Sedangkan tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta berdasarkan penghitungan Muhammadiyah juga menunjukkan hilal sudah menampakkan wujud.

Dengan demikian, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal jatuh pada 13 Mei 2021.

"Dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk," lanjut maklumat tersebut.

Lantas, kapan pemerintah dan umat muslim Indonesia lainnya berlebaran?

Untuk menentukan 1 Syawal 1442 H, pemerintah melalui Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat.

Sidang isbat akan digelar pada Selasa, 11 Mei 2021, bertepatan 29 Ramadan 1442 H.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat.

Karena masih pandemi Covid-19, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kementerian Agama.

"Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H secara daring dan luring,"  terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dikutip dalam keterangannya, Kamis (6/5/2021).

"Sesuai protokol kesehatan, undangan untuk menghadiri sidang dibatasi, hanya dihadiri Menag dan Wamenag, Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, serta sejumlah Dubes negara sahabat dan perwakilan ormas," sambungnya.

Menurut Kamaruddin, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan (zoom meeting), baik untuk peserta sidang maupun media.

Sebab, peliputan juga akan dilakukan secara terbatas.

"Kemenag bekerjasama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Syawal bisa berkoordinasi dengan TVRI," terang Kamaruddin. 

"Kami juga memanfaatkan medsos Kemenag untuk melakukan live streaming," sambungnya.

Baca juga: Cara Bayar Zakat Fitrah Secara Online, Lengkap Bacaan Niat dan Waktu Bayar di Ramadan 2021

Baca juga: Jelang Idul Fitri 1442 H Masih Terbelit Urusan Pelik? Bantu dengan Doa Nabi Musa dan Doa Nabi Yusuf

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Agus Salim mengatakan, tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu.

Sesi pertama dimulai pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya.

Setelah Magrib, sidang Isbat dipimpin Menteri Agama, diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal

Kemenag menjadwalkan akan melakukan rukyatul hilal pada 88 titik di seluruh Indonesia.

Untuk di DKI Jakarta misalnya, rukyatul hilal akan dilaksanakan di Gedung Kantor Wilayah

Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat, Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan Masjid KH Hasyim Asy'ari Jakarta Barat.

"Hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi serta disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," tutupnya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dimuat oleh Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Ijtima' awal  Syawal 1442 H hari Rabu, 12 Mei 2021, pukul  01:59 WIB.

Ketinggian hilal untuk Markaz Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar (5° 27' 59" LU-95° 14' 32,2" BT) pada 29 Ramadhan 1442 H/11 Mei 2021 adalah (-) 4,35 derjat di bawah ufuk.

Maka 1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis, tanggal 13 Mei 2021. (*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Berlebaran 12 Mei 2021, Muhammadiyah 13 Mei, Pemerintah Kapan?

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved