Ramadhan 2021
TADARUS RAMADHAN 2021: Surah Al Ahqaf, Ancaman Azab Bagi Para Pendusta
Surah Al Ahqaf menerangkan tentang sifat-sifat manusia yang bisa membawanya ke surga atau neraka, di antaranya azab bagi para pendusta
Am yaquuluu-naaftaraahu qul iniiftaraituhuu falaa tamlikuuna lii minallahi syai-an huwa a'lamu bimaa tufiidhuuna fiihi kafa bihii syahiidan bainii wa bainakum wa huwal ghafuurur-rahiim.
8. "Bahkan mereka berkata, Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya (Alquran). Katakanlah, jika aku mengada-adakannya, maka kamu tidak kuasa sedikit pun menghindarkan aku dari (azab) Allah. Dia lebih tahu apa yang kamu percakapkan tentang Alquran itu. Cukuplah Dia menjadi saksi antara aku dengan kamu. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang."
قُلۡ مَا كُنتُ بِدۡعٗا مِّنَ ٱلرُّسُلِ وَمَآ أَدۡرِي مَا يُفۡعَلُ بِي وَلَا بِكُمۡۖ إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَيَّ وَمَآ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Qul maa kuntu bid'an minarrusuli wa maa adrii maa yuf'alu bii wa laa bikum in attabi'u illaa maa yuuha ilayya wa maa anaa illaa nadziirun mubiin.
9. "Katakanlah, aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِن كَانَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ وَكَفَرۡتُم بِهِۦ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ مِثۡلِهِۦ فََٔامَنَ وَٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Qul ara-aitum in kaana min 'indillahi wa kafartum bihii wa syahida syaahidun min banii israa-iila 'alaa mitslihii fa aamana waastakbartum innallaha laa yahdiil qaumazh-zhaalimiin.
10. "Katakanlah, terangkanlah kepadaku, bagaimanakah pendapatmu jika Alquran itu datang dari sisi Allah, padahal kamu mengingkarinya dan seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang tersebut dalam) Alquran lalu dia beriman, sedang kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَوۡ كَانَ خَيۡرٗا مَّا سَبَقُونَآ إِلَيۡهِۚ وَإِذۡ لَمۡ يَهۡتَدُواْ بِهِۦ فَسَيَقُولُونَ هَٰذَآ إِفۡكٌ قَدِيمٌ
Wa qaalal-ladziina kafaruu lil-ladziina aamanuu lau kaana khairan maa sabaquunaa ilaihi wa idz lam yahtaduu bihii fasayaquuluuna haadzaa ifkun qadiim.
11. "Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, kalau sekiranya di (Alquran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata, ini adalah dusta yang lama."
وَمِن قَبۡلِهِۦ كِتَٰبُ مُوسَىٰٓ إِمَامٗا وَرَحۡمَةٗۚ وَهَٰذَا كِتَٰبٌ مُّصَدِّقٌ لِّسَانًا عَرَبِيّٗا لِّيُنذِرَ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُحۡسِنِينَ
Wa min qablihii kitaabu muusaa imaaman wa rahmatan wa haadzaa kitaabun mushaddiqun lisaanan 'arabii-yan liyundziral-ladziina zhalamuu wabusyra lilmuhsiniin.
12. "Dan sebelum Alquran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Alquran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ