Ramadhan 2021

Lupa Membaca Niat, Sahkah Puasa Ramadhan Kita? Berikut Penjelasannya

Bisa saja terjadi, saat menjalankan puasa Ramadhan, kita lupa membaca niat, sahkah puasa kita? Berikut penjelasannya

Editor: Dwi Sudarlan
Pixabay
Ilustrasi berdoa dan berzikir 

TRIBUNKALTENG.COM - Bisa saja terjadi, saat menjalankan puasa Ramadhan, kita lupa membaca niat, sahkah puasa kita? Berikut penjelasannya.

Awal puasa Ramadan atau tanggal 1 Ramadhan 12021/442 H diperkirakan jatuh pada Selasa 13 April 2021 besok.

Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1442 H, Umat Islam diwajibkan terlebih dahulu untuk membaca niat puasa Ramadan.

Lantas, apa hukum membaca niat puasa Ramadhan tersebut?

Ada dalil yang menyebutkan bila tidak membaca niat puasa Ramadhan tersebut maka tidak sah hukumnya.

Sebagaimana hukum fikih puasa, membaca niat puasa adalah syarat wajib puasa.

Niat secara bahasa berarti al-qashd (keinginan).

Baca juga: TAUSIAH RAMADHAN 2021: Apa Arti Niat karena Allah?

Baca juga: Besok Puasa Ramadhan 2021, Mandi Junub Dulu, Begini Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Cara Rasulullah

Baca juga: Lafal Doa Kamilin yang Dibaca Setelah Sholat Tarawih Disertai Bacaan Bilal dan Jawaban Jemaah

Namun niat secara istilah syar'i, yang dimaksud adalah berazam (bertedak).

Yakni mengerjakan suatu ibadah ikhlas karena Allah, letak niat dalam batin (hati).

Dalil diwajibkannya untuk berniat sebagaimana dikutip dari muslim.or.id.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (Muttafaqun ‘alaih).

Lalu, bagaimana hukum membaca niat puasa Ramadhan dilafakan atau cukup di dalam hati ?

Ada beberapa syarat agar niat puasa Ramadhan teranggap.

- At Tabyiit, artinya berniat di malam hari sebelum subuh

Bila niat puasa Ramadhan wajib baru dimulai setelah terbit fajar subuh, maka puasa tidak sah.

Sebagaimana hadits dari Hafshoh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

“Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum subuh, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. An Nasai no. 2333, Ibnu Majah no. 1700 dan Abu Daud no. 2454)

Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits ini.

Berbeda dengan puasa sunnah, niat puasa sunnah boleh dilakukan di pagi hari.

Asalkan sebelum waktu zawal atau tergelincirnya matahari ke barat.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menemuiku lalu ia berkata, “Apakah kalian memiliki makanan?” Jika kami jawab tidak, maka beliau berkata, “Kalau begitu aku puasa.” (HR. Muslim no. 1154 dan Abu Daud no. 2455).

- At Ta'yiin atau menegaskan niat

Membaca niat puasa juga perlu ditegaskan, untuk puasa wajib atau sunnah.

Bila puasa Ramadhan maka tidak cukup niat puasa mutlak.

Sebagaimana dalil, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى

“Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (Muttafaqun ‘alaih)

- At Tikroor, niat berulang setiap malamnya

Membaca niat puasa Ramadan dikerjakan setiap malamnya sebelum subuh.

Karena selama 30 hari berpuasa, maka setiap hari dikerjakan niat puasa Ramadan.

- Membaca niat cukup dalam hati

Selain beberapa dalil diatas, ada pula ulama yang sepakat bila niat puasa Ramadan juga cukup di dalam hati.

Hal ini mengacu pada datangnya niat berasal dari hati.

Bila keinginan yang pasti untuk melakukan amalan atau ibadah tertentu maka sudah berniat.

Baca juga: Video Viral Medsos: Karena Rindu, Bocah Umur 2 Tahun Ini Ciumi Foto Mendiang Sang Ayah di Buku Yasin

Baca juga: Lia Eden Meninggal, Pernah Mengaku Dibimbing Malaikat Jibril dan Pimpin Sekte Kerajaan Tuhan

Muhammad Al Hishni berkata,

لا يصح الصوم إلا بالنية للخبر، ومحلها القلب، ولا يشترط النطق بها بلا خلاف

“Puasa tidaklah sah kecuali dengan niat karena ada hadits yang mengharuskan hal ini. Letak niat adalah di dalam hati dan tidak disyaratkan dilafazhkan.”(Kifayatul Akhyar, hal. 248)

Demikian, itulah hukum niat membaca niat puasa Ramadhan.

Lalu kapan seorang muslim dapat membaca niat puasa Ramadhan tersebut?

Perhitungan memasuki hari baru terjadi sejak matahari tenggelam.

Artinya membaca niat puasa Ramadhan sudah bisa dibaca sejak matahari tenggelam atau magrib maupun sebelum matahari terbit atau waktu sahur.

Berikut ini bacaan niat puasa Ramadhan 1442 H.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya:

"Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya:

"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih." (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Hukum Membaca Niat Puasa Ramadan, Bila Tak Baca Niat Puasa Apakah Tidak Sah? Begini Penjelasannya

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved