Dekat 2 Mantan Presiden, Abah Popon yang Disebut Guru Kebal Terduga Teroris Tidak Mau Lapor Polisi
Abah Popon yang dituding sebagai guru ilmu kebal terduga teroris, tidak mau melaporkan ke polisi, dia pun ternyata dekat dengan dua mantan presiden
TRIBUNKALTENG.COM, SUKABUMI - Abah Popon yang dituding sebagai guru ilmu kebal terduga teroris, tidak mau melaporkan ke polisi, dia pun ternyata dekat dengan dua mantan presiden Indonesia.
Nama Abah Popon mencuat pascaberedarnya video seorang terduga teroris yang mengaku pernah berguru ke Abah Popon untuk mendapatkan ilmu kebal.
Abah Popon sendiri telah membantahnya, namun dia mengaku sering didatangi orang.
Mungkin saja di antara orang yang menemuinya itu adalah terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Tak hanya itu, Abah Popon mengaku kerap didatangi sejumlah pejabat
Termasuk orang nomor satu di negara ini, alias presiden.
Baca juga: Misteri Abah Popon yang Tenar Setelah Terduga Teroris Ngaku Berguru untuk Dapat Ilmu Kebal
Baca juga: Sadis, Perempuan Ini Gunting Kelamin Pacar Lalu Dibuang ke Toilet, Dokter: Tidak Bisa Disambung Lagi
Baca juga: Akal Bulus Driver Taksi Online, Seminggu Hilang Ternyata Temui Selingkuhan, Istri Lapor Polisi
Dia mengaku pernah didatangi mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kabarnya juga pernah memberi hadiah berupa foto melalui paspampres untuk Abah Popon.
Abah Popon tinggal di Kampung Ciheulanghilir RT 02/08 Desa Ciheulang Tonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, atau berjarak sekitar 10 kilomter dari Kota Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
Tidak ada hal yang aneh di rumah dari sosok Popon ini.
Dia sama seperti kalangan masyarakat pada umumnya.
Rumahnya tampak sangat sederhana.
Abah Popon yang bernama asli Ahmad Dimyati yang bekerja sebagai petani dikenal banyak kalangan.
"Dulu pernah ada Gus Dur yang datang ke sini. Seingat Abah waktu itu beliau masih menjabat jadi presiden. Tahunnya lupa," ucap Abah Popon kepada TribunJabar.id, Jumat (9/4/2021).
Ia mengisahkan, waktu itu Gus Dur datang dengan beberapa rekannya.