Ramadhan 2021
Sejarah dan Keutamaan Sholat Tarawih 11 Rakaat dan 23 Rakaat Menurut Ustaz Khalid Basalamah
Ada Sholat Tarawih 23 rakaat, ada juga 11 rakaat, berikut sejarah dan keutamaan masing-masing rakaat menurut Ustaz Khalid Basalamah
TRIBUNKALTENG.COM - Saat Ramadhan, ada umat Islam yang melaksanakan Sholat Tarawih sebanyak 23 rakaat, tetapi ada juga yang memilih 11 rakaat, berikut sejarah dan kemuliaan masing-masing rakaat itu menurut Ustaz Khalid Basalamah
Sholat Tarawih adalah ibadah khusus yang hanya dilakukan saban malam selama bulan Ramadhan.
Bagi umat muslim, hukum mengerjakan Sholat Tarawih adalah sunah, artinya jika dikerjakan berpahala, jika tidak dikerjakan tidak berdosa.
Selama ini, jumlah rakaatnya ada yang 23 ada juga yang 11.
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, itu ada sejarahnya.
Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Bagaimana Cara Membayar Fidyah Puasa? Berikut Bedanya dengan Qadha Puasa
Baca juga: Jelang Puasa Ramadhan 2021 Jangan Lupa Mandi Junub Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Berikut Caranya
Tarawih dari Bahasa Arab yang berarti santai.
Artinya, shalat ini termasuk golongan sholat malam namun berbeda dengan sholat malam lainnya seperti tahajud karena bisa dikerjakan secara santai.
“Maksudnya, dikerjakannya dengan santai saja setelah salat Isya. Tidak seperti tahajud yang kitanya harus tidur dulu setelah Isya, baru bangun tengah malam untuk sholat tahajud,” jelasnya.
Sholat tarawih ini diajarkan Nabi Muhammad di malam pertama Ramadhan.
Usai sholat Isya, Nabi Muhammad mengerjakannya dan ada beberapa sahabat yang kala itu ikut juga mengerjakannya berjemaah.
Malam itu, Rasulullah mengerjakan tarawih 11 rakaat.
Baca juga: Doa-doa Khusus, Bacaan Niat, Jumlah Rakaat dan Tatacara Sholat Tarawih dan Witir Sendiri di Rumah
Besoknya, tersiar kabar Nabi Muhammad mengerjakan sholat malam langsung usai sholat Isya, tanpa jeda tidur dulu.
Di malam kedua, banyak sahabat beliau yang kemudian berkumpul di luar masjid untuk ikut salat tarawih berjemaah lagi dengan Nabi Muhammad, namun beliau setelah sholat Isya tak kunjung keluar dari masjid.
Para sahabat pun menunggu-nunggu hingga akhirnya Nabi Muhammad baru keluar saat salat subuh.
Beres sholat subuh, Nabi Muhammad berkhutbah.
“Kata Nabi, aku tahu kalian menungguku untuk ikut sholat tarawih berjemaah dan jadi makmumku. Aku sengaja tak keluar sampai subuh sebab nanti kalian akan berpikir sholat tarawih ini wajib, padahal tidak. Begitu kata Nabi Muhammad. Jadi, sebenarnya sholat ini boleh dikerjakan, boleh juga tidak,” terangnya.
Sholat tarawih boleh dikerjakan secara berjemaah, boleh juga sendiri.
Mengapa ada yang memilih untuk berjemaah?
Ceritanya pada masa pemerintahan Umar bin Khatab, dia melihat di masjid orang-orang sholat tarawih sendiri-sendiri.
Umar khawatir ini bakal menjadi fitnah ke depannya, akhirnya diajaknyalah orang-orang itu untuk sholat tarawih berjemaah.
Baca juga: Simak Ayat-ayat Al Quran dan Hadis tentang Keutamaan dan Ganjaran Puasa Ramadhan
Walau Nabi Muhammad tak mewajibkan berjemaah, namun para sahabat kala itu tidak ada yang memprotes Umar karena dia saat itu menjabat sebagai pemimpin umat Islam atau khulafaur rasyidin.
“Nabi Muhammad pernah juga bersabda bahwa umat Islam harus berpegang pada ajaran-ajarannya dan para khulafaur rasyidin. Artinya, apa pun yang dilakukan para khulafaur rasyidin, selama baik saja boleh diikuti. Dan Umar pun beralasan tarawih berjemaah karena Nabi Muhammad pernah melakukannya,” katanya.
Ini ada hikmahnya, yaitu agar di buku catatan amal tiap orang Islam ada tercatat mengerjakan sholat malam minimal setahun sekali selama Ramadhan karena salat malam adalah sholat yang afdal setelah sholat wajib.
“Mau 11 rakaat atau 23 rakaat atk ada masalah karena jumlah rakaat tarawih itu tak ada batasan. Hal ini berdasarkan riwayat dari istri Nabi Muhammad, Aisyah yang mengatakan Nabi Muhammad salat tarawih 11 rakaat tak pernah kurang atau lebih dari itu,” katanya.
Namun, ada juga yang mengatakan Nabi Muhammad pernah melakukannya lebih dari 11 rakaat.
Mereka mengatakan Aisyah menyebutkan 11 rakaat karena itu hanya yang sepengetahuannya saat Nabi Muhammad bermalam di rumah Aisyah.
Istri Nabi Muhammad ada 11 orang, bisa saja saat di rumah Aisyah Nabi Muhammad holat tarawih 11 rakaat, namun ketika di rumah istrinya yang lain ada yang mengatakan lebih dari 11 rakaat.
Baca juga: Link Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2021 Palangkaraya Kalteng dan Banjarmasin Kalsel Bisa Di-download
Hadis Nabi Muhammad mengatakan jumlah rakaat sholat malam adalah per dua rakaat salam.
Jumlah rakaatnya tak ada batasan, jadi ketika Umar bin Khatab sholat tarawih 23 rakaat tak ada yang melarang.
Bahkan, lanjutnya, di Arab Saudi ada masjid yang menggelar tarawih 11 rakaat ada juga yang 23 rakaat.
Selain itu, di sana ada juga program pemerintah yaitu di 10 malam terakhir Ramadhan, holat tarawihnya 20 rakaat lalu witir tiga rakaatnya ditunda dan digabung dengan sholat tahajjud setelah pukul 12 malam.
Bahkan, ada juga yang menggelar 11 rakaat, yaitu tarawih delapan rakaat plus witir tiga rakaat.
Ada pula yang kemudian mengikuti keduanya, yaitu yang 20 rakaat ikut, yang delapan rakaat juga ikut, jika dijumlah jadi 31 rakaat.
“Fatwa ulama setempat membolehkan ini, kalau sanggup. Yang tak dibolehkan adalah imamnya 23 rakaat, tapi makmum selesai duluan pas di rakaat ke 11. Kalau begini, dia tak mendapatkan keutamaan salat tarawih, yaitu pahala salat malam semalam suntuk. Kalau mau 11 rakaat, carilah masjid atau imam yang 11 rakaat saja, kalau imamnya 23 rakaat, makmum ikut juga 23 rakaat,” pungkasnya. (banjarmasinpost.co.id/danti ayu)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Tarawih di Malam Ramadhan 1442 H, Mau 11 atau 23 Rakaat Ketahuilah Kemuliaannya Pada Ramadhan 2021