Berita Kalsel
terdampak Cuaca Ekstrim, Kunjungan Wisata di Batakan-Takisung Tanahlaut di Momen Nataru Sepi
kunjungan di objek wisata di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), susut drastis.
Penulis: Idda Royani | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
TRIBUNKALTENG.COM, PELAIHARI - Kontras dibanding puncak liburan tahun baru pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini kunjungan di objek wisata di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), susut drastis.
Selain adanya pembatasan jam buka dan kembali merebaknya pandemi corona virus (covid-19), cuaca ekstrem juga turut menjadi penyebabnya.
"Kunjungan wisatawan hari ini masih seperti kemarin (Sabtu). Tak ada lonjakan berarti," ucap Kepala UPT Pantai Takisung, Agus, kepada banjarmasinpost.co.id, Minggu (3/1/2021).
Ia menuturkan pada Sabtu kemarin jumlah pengunjung sebanyak 1.500 orang.
Baca juga: Ketua Grup Facebook Habar Desa Ditusuk Preman, Diduga Gara-gara Pungli di Pantai Batakan Diusik
Baca juga: Pesisir Pantai Takisung Penuh Sampah
Sementara hingga siang (tengah hari) Minggu hari ini, jumlah pengunjung sekitar 700 orang.
Lalu lintas menuju objek wisata yang berada di Desa Takisung Kecamatan Takisung berjarak 22 kilometer dari Kota Pelaihari itu juga lancar.
"Lancar-lancar saja, tak ada antrean," sebut Agus.
Cuaca yang kurang bersabahat dan banjir yang melanda sejumlah tempat ia perkirakan juga menjadi penyebab.
Sejak pagi hingga siang hujan memang terus mengguyur mesti tak begitu deras dan kadang hanya gerimis.
Kondisi nyaris sama juga terjadi di Pantai Batakan Baru di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan.
Kunjungan di objek wisata berjarak 40 kilometer dari Pelaihari ini juga tak begitu ramai.
"Masih stabil saja kunjungan wisatawan di Pantai Batakan Baru, kurang lebih seperti Sabtu kemarin," tutur Iqrar, petugas Dinas Pariwisata Tala yang menangani data kunjungan wisata di Pantai Batakan Baru.
Ia menyebutkan pada Sabtu kemarin karcis masuk terjual 13 pak atau 1.300 orang.
Sementara itu arus lalu lintas di wilayah Kecamatan Batibati melambat. Kadang terjadi deretan mobil lumayan panjang hingga sekitar satu kilometer lebih yang bergerak melambat.
Hal itu terjadi di wilayah Desa Gunungraja, Kecamatan Tambanguoang dan di SlDesa Benuaraya, Kecamatan Batibati. Pasalnya di ruas jalan raya Trans Kalimantan setempat, tepatnya di perbatasan Gunungraja yang berbatasan dengan Benuaraya kebanjiran.