Hari Kesaktian Pancasila 2020
Anak Jenderal Ahmad Yani Ungkap Peristiwa yang Tak Ditampilkan di Film G30S/PKI, Ini Kisahnya
Simak cerita sebenarnya yang tak ditampilkan di Film G30S/PKI, diungkap Anak Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni A Yani.
TRIBUNKALTENG.COM - Peristiwa G30S/PKI selalu diingatkan tiap 30 September, diantaranya melalui Film Pengkhianatan G30S/PKI.
Kini peristiwa tragis itu kembali dikisahkan oleh putra Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni A Yani.
Ya, Dia mengungkapkan, mengatakan ada sejumlah peristiwa jelang Hari Kesaktian Pancasila itu yang tak ditampilkan di Film Pengkhiatanan G30S/PKI.
Diungkapkan Untung saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang, TV One, pada Selasa (29/9/2020).
• Ramalan Zodiak Kamis 1 Oktober 2020 : Scorpio Introspeksi Diri, Leo Jangan Keras Kepala
• Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Serahkan Dua Ventilator ke RS Muarateweh
Awalnya, Untung menegaskan film garapan Arifin C.Noer itu 98 persen sesuai dengan peristiwa terbunuhnya sang ayah.
"Kalau mengenai film yang di rumah, memang ya seperti itu," ucap Untung, dikutip TribunJakarta.com (grup Banjarmasinpost.co.id) dari YouTube TV One, pada Rabu (30/9/2020).
"98 persen akurat ya," imbuhnya.
Ia kemudian membeberkan namun ada beberapa peristiwa di film G30S/PKI yang ditampilkan tak sesuai dengan kejadian sesungguhnya.
Sesudah menembak Jenderal Ahmad Yani, di film G30S/PKI Pasukan Cakrabirawa menggontong tubuh sang jenderal keluar dari rumah dengan memegang tangan dan kakinya.
Padahal pada peristiwa sesungguhnya, Pasukan Cakrabirawa menyeret kaki Jenderal Ahmad Yani, dari ruangan makan hingga ke pinggir jalan.
Untung mengatakan, kala itu ayahnya diperlakukan bagai binatang.
"Yang tidak akurat itu waktu bapak diseret dari dalam ruangan makan, ke pinggir jalan di Jalan Krakatau," ucap Untung.
"Kalau di film itu tangan diangkat, kaki diangkat,"
"Kalau yang aslinya, ya tangan tidak diangkat, diseret langsung seperti menyeret binatang,"
"Itulah yang terjadi," imbuhnya.