Berita Kaltim

Samarinda Terendam Banjir Setinggi Pinggang Orang dewasa, Dana Tanggap Darurat Rp 3 M Tak Cair

Dana tak terduga atau tanggap darurat Rp 3 miliar yang tersedia di Pemerintah Kota Samarinda tak bisa dicairkan untuk bantuan korban terdampak banjir.

Editor: Didik Trio
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Banjir yang menggenangi puluhan rumah di kawasan Bengkuring, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (15/1/2020). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA - Dana tak terduga atau tanggap darurat Rp 3 miliar yang tersedia di Pemerintah Kota Samarinda tak bisa dicairkan untuk bantuan korban terdampak banjir.

Hal itu dikarenakan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang hanya mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tanggap siaga atas bencana banjir yang merendam sejumlah lokasi di Samarinda, Kalimantan Timur beberapa hari belakangan.

Hingga Kamis (16/1/2020) banjir masih merendam sejumlah lokasi. Terparah di kawasan Bengkuring, Samarinda Utara. Ketinggian air masih di pinggang orang dewasa.

"Status siaga darurat sudah dikeluarkan Pak Wali Kota kemarin, Rabu (15/1/2020)," ungkap Sekretaris Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, Hendra AH kepada Kompas.com di Samarinda, Kamis (16/1/2020).

Buka Klinik Suntik Stem Cell Ternyata Dokternya Berlajar di Medsos, Untung Mencapai Rp 10 Miliar

Hasil Indonesia Masters 2020, Menang Dramatis, Ahsan/Hendra Melaju ke Perempat Final

HEBAT! Pesawat Bikinan Pria Tak Lulus SD dari Bahan Rongsokan Itu Mulus Mengudara, Ketinggian 20 M

Dengan status tersebut, dana tak terduga yang tersedia tak bisa digunakan untuk bantuan korban terdampak banjir.

"Karena dana itu bisa dicairkan kalau status tanggap darurat," jelasnya.

Kendati demikian, Hendra mengatakan, perlakuan penanganan korban terdampak banjir dari status tanggap siaga dengan status tanggap darurat sama.

Hanya, bedanya, dana tanggap darurat tak bisa dicairkan untuk bantuan.

Alasan wali kota tak menetapkan bencana banjir jadi tanggap darurat karena sejauh pantauan kondisi air terus menurun. Dampak yang ditimbulkan pun tak begitu meluas, hanya lokasi tertentu saja.

"Kalau kita tetapkan tanggap darurat tapi kondisi banjir terus turun. Bisa jadi temuan kalau dana itu digunakan," kata dia.

Sejauh ini, sumbangan untuk korban terdampak banjir terus terkumpul. Hingga kini sudah terkumpul bantuan 10.000 butir telur ayam dan 5 ton beras ke posko dapur umum.

Bahkan, pakaian dan obat-obatan khusus balita pun sudah siap disalurkan.

"Besok kita salurkan ke dapur induk," kata Hendra.

Penetapan status tanggap siaga menurut SK Wali Kota, kata Hendra, akan berlaku tujuh hari ke depan sejak dikeluarkan.

Sepanjang itu juga air diprediksi terus mengalami penurunan hingga masyarakat kembali beraktivitas normal.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved