Berita Jakarta

Mahfud MD Ingin Diusir Sedang Prabowo Ingin Diplomasi Damai Terkait China di Kepulauan Natuna

Sama-sama Bawahan Jokowi, Mahfud MD dan Prabowo Beda Sikap Soal Kepulauan Natuna.

Editor: Didik Trio
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD saat menghadiri Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-57, Minggu (5/1/2020). 

Mahfud MD meminta aparat keamanan untuk mengusir kapal-kapal asal China yang masih berada di perairan Natuna.

"Kita usir dengan segala kemampuan kita. Kita halau kapal-kapal dan nelayan-nelayan. Kalau mau diinternasionalkan itu multilateral, urusan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bukan urusan China dan Indonesia. Tidak ada itu. Kita tidak membentuk tim negosiasi, tidak ada," ucapnya.

Menurut Mahfud MD, perairan Natuna merupakan kedaulatan Indonesia dan harus dipertahankan dari gangguan asing.

"Kita akan pertahankan kedaulatan kita karena itu ada tugas konstitusional setiap aparat negara dan semua rakyat untuk mempertahankan itu," jelasnya.

Prabowo Ingin Diplomasi Damai

Sementara itu Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar, menyampaikan sejumlah hal terkait sikap Prabowo merespons persoalan dengan China di Laut Natuna.

Persoalan ini dipicu masuknya kapal berbendera China ke Perairan Natuna tanpa izin.

Kapal itu bahkan sempat tak mematuhi permintaan aparat Indonesia untuk meninggalkan Perairan Natuna yang merupakan teritori Indonesia.

Menurut Dahnil, Prabowo memilih menyelesaikan permasalahan di Laut Natuna secara damai.

Dahnil mengatakan, langkah damai tersebut bukan bermaksud tidak tegas dan inferior.

"Kita memilih cara bersahabat dan damai terkait dengan "konflik" di laut Natuna," kata Dahnil saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/1/2020).

Diplomasi damai

Adapun langkah damai yang ditempuh yakni dengan menggunakan jalur dipolomasi sesuai ketentuan.

Langkah itu juga dianggap sesuai dengan prinsip diplomasi "Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak".

"Dan prinsip pertahanan kita yang defensive, bukan offensive," kata Dahnil.

Oleh sebab itu, penyelesaian masalah selalu mengedepankan upaya kedua prinsip tersebut.

"Langkah damai harus selalu diprioritaskan," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Negosiasi, Mahfud MD Minta Pengusiran Kapal China dari Natuna",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved