Berita Jakarta
Jokowi Sendirian Datangi Waduk Pluit Tanpa Menteri Basuki dan Anies, Datangi Operator Alat Berat
Jokowi Sendirian ke Waduk Pluit Tanpa Menteri Basuki dan Anies, Datangi Operator Alat Berat dan Tanya Ini
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Jokowi Sendirian ke Waduk Pluit Tanpa Menteri Basuki dan Anies, Datangi Operator Alat Berat dan Tanya Ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (3/2/2020) pagi.
Jokowi hanya ditemani Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dalam kunjungan dadakannya.
Artinya, tanpa pejabat pemerintah daerah setempat maupun menteri-menteri terkait proyek di Waduk Pluit.
Seperti dalam keterangan tertulis Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden yang diterima Tribunnews.com.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Waduk Pluit untuk memastikan semua alat penanganan banjir yang ada di Waduk tersebut berfungsi secara optimal.
Dikabarkan, Jokowi tiba sekitar pukul 08.55 WIB.
• Foto Selfienya Bareng Anies Baswedan di Katulampa Viral di Medsos, Bima Arya Ungkap Fakta Sebenarnya
• Warga Kalteng Lebih Memilih Naik Pesawat Dibadingkan Pergi Gunakan Kapal Laut, Ini Alasannya
• VIRAL Video, Remaja Putri Jogel Geleng-geleng Kepala di Jalan, Tubuhnya Basah, Lalu Diberi Susu
Presiden langsung mengecek ke lokasi sejumlah alat berat bersandar di sisi Waduk Pluit.
“Ini (alat) enggak jalan?” tanya Presiden Jokowi kepada operator alat berat yang ada di lokasi.
“Sedang off dulu Pak,” jawab seorang operator.
Presiden Joko Widodo meninjau Waduk Pluit
Tak lama berdialog dengan operator alat berat, Jokowi menuju satu rumah pompa Waduk Pluit.
Presiden pun kembali berdialog dengan seorang petugas yang berada di lokasi sembari berkeliling rumah pompa.
"Bagus, bagus," kata Jokowi mengetahui mesin pompa dalam kondisi baik.
Kurang lebih selama 20 menit dalam peninjauan, Presiden akhirnya beranjak dari Waduk Pluit pada pukul 09.15 WIB.
Apa pentingnya Waduk Pluit?
Dihubungi secara terpisah oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sidak Presiden tersebut merupakan langkah yang tepat.
“Presiden tentunya ingin memastikan Waduk Pluit yang berfungsi sebagai tampungan sementara (polder) yang masuk dari Kali Cideng (termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng), anak Kali Ciliwung (Kali Besar) dan saluran drainase sekitarnya dapat beroperasi dengan normal,” ucap Basuki.
Selain itu, waduk ini dilengkapi dengan pompa yang fungsi utamanya pada saat kondisi banjir dan pasang air laut (rob), saat air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut.
Basuki juga menjelaskan bahwa tampungan Waduk Pluit adalah 3,29 juta m3 yang dilengkapi dengan tiga rumah pompa berkapasitas total 49 m3/detik.
“Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2080 hektar, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dll)," ungkapnya.
"Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” ucap Basuki.
Pengoperasian Waduk Pluit berada dibawah tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta.
Waduk Pluit selesai dibangun tahun 1973, sedangkan pompanya mulai dibangun tahun 1978 dan selesai 1984.
Rehabilitasi terakhir selesai dilaksanakan tahun 2014.
Anies Baswedan Sapa Masyarakat Terkait Banjir di Jakarta, Ungkap di Luar Kendali & Himbau Masyarakat (Instagram Anies Baswedan dan Instagram@jktinfo)
Beda Jokowi dan Anies
Dikutip dari Kompas.com, banjir terjadi di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (1/1/2020).
Puluhan ribu orang mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
Sejumlah ruas jalan ikut tergenang. Operasional transportasi umum pun terganggu.
Listrik juga dipadamkan demi keselamatan warga.
Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, curah hujan mencapai 377 milimeter.
Kemudian, dari hasil pengukuran di Taman Mini, Jakarta Timur, curah hujan tercatat 335 milimeter.
Angka ini merupakan curah hujan tertinggi yang menerpa Jakarta, dengan rekor sebelumnya ada pada tahun 2007 dengan catatan 340 milimeter per hari.
Penyebab banjir menurut Jokowi
Presiden Jokowi menilai, banjir yang menggenangi Jakarta dan sekitarnya disebabkan kerusakan ekologi dan kesalahan yang dibuat manusia, seperti membuang sampah sembarangan.
"Ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020).
Jokowi meminta pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten di Jabodetabek bekerja sama dengan pemerintah pusat menangani permasalahan banjir.
Namun, untuk saat ini, Jokowi meminta proses evakuasi didahulukan.
"Yang terpenting saat kejadian saat ini adalah evakuasi korban, keselamatan, dan keamanan masyarakat harus didahulukan. Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur akan kami kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," kata Jokowi.
Tanggapan Anies
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah pernyataan Jokowi soal penyebab banjir Jakarta dan sekitarnya.
Menurut dia, bukan sampahlah penyebabnya.
Ia mencontohkan, kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang terendam banjir sehingga sejumlah penerbangan terganggu.
Padahal, dia meyakini tidak ada sampah yang menumpuk di Bandara Halim.
"Halim itu setahu saya tidak banyak sampah, tapi bandaranya kemarin tidak bisa berfungsi. Apakah ada sampah di bandara? Rasanya tidak, tapi Bandara Halim kemarin tidak bisa digunakan," ujar Anies di Kampung Pulo, Jakarta Timur, kemarin.
Anies berujar, banjir terjadi di daerah-daerah yang diprediksi diguyur hujan dengan intensitas tinggi oleh BMKG.
Namun, penyebab banjir di tiap daerah harus diteliti lagi.
Pemprov DKI baru akan meneliti penyebab banjir di tiap daerah dan mencari solusinya, setelah merampungkan proses evakuasi warga.
Yang jelas, menurut Anies, banjir disebabkan berbagai faktor.
"Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor-faktor yang lain. Jadi ini bukan single variable problem, ini multiple variable," kata Anies.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Kompas.com/Nursita Sari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi ke Waduk Pluit Tanpa Menteri Basuki dan Anies Baswedan, Ini Pentingnya Waduk Tangani Banjir,