5 Mitos tentang Merawat Bayi yang Salah, dari Bedong Bayi sampai Potong Kuku
Banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang cara merawat bayi. Padahal mitos ini belum tentu kebenarannya.
TRIBUNKALTENG.COM - Banyak mitos yang berkembang di masyarakat tentang cara merawat bayi. Padahal mitos ini belum tentu kebenarannya.
Tak hanya tetap dilakukan. Yang parah pada sebagian orang tua, mitos ini justru akan membahayakan si bayi.
Dilansir dari berbagai sumber,berikut ini adalah mitos tentang merawat bayi yang masih banyak dipercaya masyarakat.
• Daftar Nama Bayi Perempuan Islami Berikut Artinya, Dari A sampai Z
• Sholat Sunah Wudhu, Ini Niat, Doa dan Manfaat Mengerjakannya
• Mirip Vina Garut, Viral Video Gadis Berhubungan Badan dengan 3 Pria
Hidung bayi bisa mancung jika terus ditarik
Bentuk hidung yang mancung sebenarnya dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tua.
Sering menarik hidung tidak akan membuat hidung si bayi menjadi mancung.
Hal ini justru akan menyakiti bayi karena tarikan yang dilakukan, apalagi hidung bayi masih sangat pipih dan sensitif.
Bayi boleh diberi pisang
Bayi yang baru lahir membutuhkan ASI dan seharusnya diberikan hingga umur 6 bulan.
Kemudian pada usia lebih dari 6 bulan baru diberikan makanan pendamping ASI atau MPASI yang bisa dibuat dengan pisang.
Tetapi pemberian MPASI harus dengan konsultasi dokter terlebih dahulu agar tidak membahayakan pencernaan.
Bayi tidak boleh dipotong kukunya hingga 40 hari
Beberapa bayi sudah memiliki kuku yang panjang sejak mereka lahir.
Kuku bayi yang baru lahir awalnya lunak, tetapi setelah beberapa hari berubah menjadi keras dan bisa melukai kulit.
Tidak boleh memotong kuku bayi adalah mitos belaka, sejak baru lahir kuku bayi sudah boleh dipotong dengan gunting kuku khusus bayi.